**PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA – Gelaran budaya akbar Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) 2025 akan resmi dibuka malam ini, Sabtu (17/5), di Kota Palangka Raya. Sebagai perayaan budaya terbesar di Kalimantan Tengah, FBIM kembali menyuguhkan berbagai agenda atraktif, salah satunya Parade Tari Pedalaman yang akan berlangsung pada 21 Mei mendatang.
Kota Palangka Raya akan mengirimkan Sanggar Seni dan Budaya Hagatang Tarung sebagai wakilnya dalam parade bergengsi tersebut. Sanggar ini bukan pendatang baru di dunia seni; mereka tampil memukau dan sukses meraih juara pertama dalam lomba tari pedalaman pada Festival Palangka Raya 2025.

Ketua sekaligus pendiri sanggar, Try Herianto, menjelaskan bahwa pihaknya langsung tancap gas mempersiapkan diri sejak ditunjuk sebagai wakil kota, tepatnya sejak 30 April 2025.
“Kami melakukan berbagai pembenahan dari segi artistik maupun teknis, termasuk menindaklanjuti evaluasi dari dewan juri sebelumnya, serta masukan dari penikmat dan pengamat seni. Kami juga mengoptimalkan penunjang penampilan seperti kostum, properti, musik, hingga menyisipkan unsur kejutan agar tampil lebih segar dan memikat,” ujar Try kepada awak media pada Sabtu sore.
Try menambahkan bahwa sejauh ini proses latihan berjalan lancar tanpa kendala serius. Namun, ia tetap mewaspadai kelelahan tim mengingat intensitas latihan yang cukup tinggi menjelang hari-H.
“Kesehatan tim menjadi prioritas, karena energi dan kekompakan sangat menentukan kualitas pertunjukan. Kami juga berusaha menjaga kebersamaan, menyatukan hati dan rasa dalam karya yang kami tampilkan. Ketulusan adalah roh utama dalam seni,” tegasnya.
Dalam parade nanti, Sanggar Hagatang Tarung akan bersaing dengan perwakilan dari 13 kabupaten lain se-Kalimantan Tengah. Meski kompetisi berlangsung ketat, Try dan tim tetap menyimpan optimisme tinggi.
“Kami membawa mimpi dan harapan besar untuk Palangka Raya. Tentu kami ingin tampil maksimal dan memberikan yang terbaik demi mengharumkan nama kota di panggung budaya terbesar ini. Semoga semua berjalan lancar dan kami bisa menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya,” pungkas Try.
Festival Budaya Isen Mulang tak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan para seniman daerah, tapi juga ruang penting untuk pelestarian warisan budaya lokal. Melalui semangat kebersamaan, kreativitas, dan kecintaan terhadap tradisi, para peserta FBIM 2025 diharapkan mampu memperkuat identitas kultural Kalimantan Tengah di tengah arus modernisasi. (RH)
