Banjir Barito Utara Surut Total, Pemprov Kalteng Fokuskan Penanganan ke Barito Selatan

LOKAL PEMERINTAHAN

**PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA – Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat bahwa banjir yang melanda wilayah Barito Utara kini telah surut sepenuhnya. Dengan kondisi ini, fokus bantuan dan penanganan kini dialihkan ke daerah Barito Selatan yang masih terdampak parah.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBPK Kalteng, Alpius Patanan, menyampaikan bahwa dapur umum telah didirikan di Buntok, Barito Selatan, untuk memenuhi kebutuhan dasar warga terdampak.

“Barito Utara dilaporkan sudah surut total. Saat ini dukungan difokuskan di Barito Selatan,” ujar Alpius saat memberikan keterangan, Minggu (27/4).

Bantuan Terus Disalurkan
Selain mendirikan dapur umum, Pemerintah Provinsi Kalteng juga telah menyalurkan bantuan logistik berupa sembako, melakukan evakuasi bagi warga yang membutuhkan, serta melaksanakan berbagai kegiatan darurat lainnya.

“Pelepasan bantuan dilakukan tadi pagi oleh Pak Gubernur Kalteng,” tambah Alpius.

Banjir di Barito Selatan telah berlangsung sejak 7 Januari 2025. Hingga Selasa (22/4), BPBPK Kalteng mencatat bahwa banjir melanda enam kecamatan dan 55 kelurahan/desa, dengan lebih dari 78 ribu jiwa terdampak. Tinggi muka air sempat mencapai dua meter, merendam lebih dari 13 ribu rumah warga.

Upaya Penanganan dan Koordinasi Intensif
Untuk mempercepat penanganan bencana, Pemprov Kalteng sebelumnya menggelar rapat koordinasi percepatan penanganan banjir. Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Sahli Gubernur bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Herson B. Aden, Plt Asisten Pemerintahan dan Kesra Maskur, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalteng Sri Widanarni, serta perwakilan dari Kementerian PUPR dan Balai Pelaksana Jalan Nasional.

Dalam rapat itu, Plt Sekretaris Daerah Kalteng, Leonard S. Ampung, menekankan pentingnya koordinasi lintas wilayah, lintas pemerintahan, dan lintas sektor untuk mempercepat penanganan banjir di Kalimantan Tengah.

“Langkah-langkah penanganan pasca-banjir juga harus mulai dipersiapkan. Saat ini beberapa upaya sudah berjalan, tetapi kami mendorong agar koordinasi dan optimalisasi di tingkat kabupaten maupun provinsi bisa lebih diperkuat,” ujarnya.

Dengan langkah-langkah responsif ini, diharapkan upaya pemulihan pasca-banjir dapat segera dilakukan untuk mempercepat kembalinya kondisi normal bagi masyarakat terdampak. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *