Arab Saudi Dorong Perdamaian: Mohammed bin Salman Hubungi Putin Bahas Konflik Ukraina

INTERNASIONAL PEMERINTAHAN

GLOBAL/ RIYADH – Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, melakukan panggilan telepon dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Jumat (14/3/2025), untuk menegaskan dukungan Riyadh terhadap segala upaya yang bertujuan mengakhiri perang Rusia-Ukraina. Percakapan ini terjadi setelah perundingan di Jeddah yang menghasilkan usulan gencatan senjata selama 30 hari antara Rusia dan Ukraina.

Mohammed bin Salman menegaskan kembali komitmen Arab Saudi dalam memfasilitasi dialog serta mendukung semua inisiatif yang bertujuan mencapai resolusi politik atas konflik yang telah berlangsung selama tiga tahun tersebut.

Komitmen Arab Saudi dalam Diplomasi Perdamaian

Dalam pembicaraan tersebut, Putin mengungkapkan bahwa dirinya memiliki sejumlah pertanyaan serius terkait rencana gencatan senjata yang diusulkan dalam perundingan di Jeddah pada Selasa sebelumnya. Meski begitu, ia menyatakan kesadaran akan pentingnya menyelesaikan krisis Ukraina dan menyatakan kesiapan Rusia untuk berkontribusi dalam menormalisasi hubungan dengan Amerika Serikat.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, yang turut hadir dalam perundingan di Jeddah, menegaskan bahwa kini keputusan ada di tangan Rusia. Washington juga menegaskan kembali komitmennya untuk melanjutkan dukungan intelijen dan berbagi informasi dengan Ukraina, meskipun bantuan ini sempat terhenti akibat ketegangan antara Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dan Presiden AS, Donald Trump.

Arab Saudi sebagai Mediator Global

Arab Saudi terus memainkan peran penting dalam diplomasi internasional. Sebelumnya, negara tersebut telah menjadi tuan rumah pembicaraan antara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Dalam pertemuan bulan lalu, kedua pihak sepakat membentuk tim perunding yang bertugas mencari solusi untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Melalui pendekatan diplomatiknya, Arab Saudi berupaya menjembatani berbagai pihak yang terlibat dalam konflik ini. Dengan posisinya yang strategis di Timur Tengah dan hubungan baiknya dengan berbagai kekuatan global, Riyadh berperan sebagai mediator yang diharapkan dapat membawa titik terang bagi perdamaian di Eropa Timur.

Dengan peran aktifnya dalam diplomasi perdamaian, Arab Saudi menegaskan dirinya bukan sekadar pemain regional, tetapi juga aktor global yang berupaya mewujudkan stabilitas dunia. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *