**PRADANAMEDIA/ PALANGKA RAYA – Dalam rangka mengantisipasi potensi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang rawan terjadi selama musim kemarau, Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar Apel Siaga Karhutla di halaman Mapolda Kalteng, Jumat pagi (16/5).
Apel tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan, serta dihadiri Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran bersama jajaran instansi terkait dari unsur TNI, pemerintah daerah, dan lembaga penanggulangan bencana.
Dalam apel ini, dilakukan pula pengecekan sarana dan prasarana penanggulangan karhutla, guna memastikan seluruh peralatan dalam kondisi siap pakai dan tidak mengalami kerusakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan dalam situasi darurat.

Kapolda Irjen Pol Iwan Kurniawan dalam sambutannya menegaskan bahwa apel siaga ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan personel dan peralatan menghadapi potensi karhutla yang terus mengintai wilayah Kalimantan Tengah.
“Provinsi Kalteng merupakan salah satu daerah dengan tingkat kerawanan karhutla tertinggi di Indonesia. Tiap musim kemarau, kita dihadapkan pada tantangan besar yang mengancam lingkungan, kesehatan masyarakat, dan aktivitas sosial-ekonomi,” ujarnya.
Data Karhutla: Tren Turun di 2024, Tapi Ancaman Masih Nyata
Berdasarkan data tiga tahun terakhir, Provinsi Kalteng mencatat fluktuasi signifikan dalam kejadian karhutla:
- 2022: Luas lahan terbakar relatif kecil, sekitar 30,71 hektare di wilayah Palangka Raya.
- 2023: Lonjakan drastis terjadi, dengan 8.506 titik panas, sekitar 1.800 kejadian karhutla, dan total lahan terbakar mencapai 5.569 hektare. Wilayah terparah meliputi Kotawaringin Timur, Seruyan, Kapuas, dan Palangka Raya.
- 2024: Tren membaik dengan penurunan luas lahan terbakar menjadi sekitar 3.163 hektare, atau turun lebih dari 43 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kapolda mengapresiasi penurunan ini, namun mengingatkan semua pihak agar tidak lengah.
“Penurunan ini tidak boleh membuat kita abai. Justru ini momentum untuk memperkuat koordinasi lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat dalam pencegahan karhutla,” tambahnya.
Langkah Strategis: Deteksi Dini, Respons Cepat, dan Edukasi
Dalam arahannya, Kapolda menekankan sejumlah strategi penting, seperti:
- Deteksi dini terhadap potensi kebakaran
- Respons cepat dan terpadu saat kejadian
- Penanganan pasca-karhutla yang terstruktur
- Penguatan edukasi publik, termasuk di lingkungan sekolah dan komunitas adat
Kapolda juga mengajak seluruh personel untuk mengoptimalkan penggunaan aplikasi “Lancang Kuning” sebagai alat bantu pemantauan titik panas secara real-time.
“Karhutla bukan hanya urusan instansi tertentu, tapi tanggung jawab kita bersama. Tidak ada toleransi terhadap pihak-pihak yang merusak lingkungan dan membahayakan keselamatan warga,” tegasnya.
Di akhir sambutan, Irjen Pol Iwan Kurniawan mengajak seluruh jajaran untuk bekerja dengan loyalitas, integritas, dan semangat kolaboratif, demi menjaga Kalimantan Tengah tetap aman dari ancaman karhutla. (RH)
