Pradanamedia/Kapuas – Sejumlah anggota plasma sawit di Pasak Talawang, Kabupaten Kapuas, mengeluhkan dugaan praktik pemotongan hasil panen yang tidak transparan oleh Koperasi Kelompok Lintas Masyarakat Bersatu (KLMB). Para petani menyebut dikenakan berbagai pungutan seperti biaya manajemen, operasional, dan iuran lain-lain tanpa penjelasan rinci. Mereka juga menyoroti keterlambatan pembayaran serta tidak adanya laporan keuangan yang terbuka untuk anggota.
Keresahan serupa muncul di Koperasi Karya Makmur Lestari Bersama (KMLB) Desa Kaburan, yang disebut-sebut tidak transparan dalam pembagian dana hasil kebun plasma PT Kalimantan Ria Sejahtera (KRS). Sejumlah anggota mengaku kebingungan dengan perbedaan data jumlah dana dan dugaan potongan tanpa kesepakatan rapat.
Para petani mendesak pemerintah daerah dan aparat penegak hukum untuk melakukan audit menyeluruh terhadap pengelolaan koperasi dan memastikan hak anggota tidak dirugikan. Mereka menuntut keterbukaan laporan keuangan serta perlindungan hukum agar pengelolaan plasma kembali berjalan adil dan transparan. (AK)

