PRADANAMEDIA / PALANGKA RAYA – Ratusan massa dari berbagai elemen, mulai dari pelajar, mahasiswa, organisasi masyarakat, hingga komunitas ojek online, menggelar aksi unjuk rasa di depan Markas Polda Kalimantan Tengah (Kalteng), Jumat sore (29/8).
Aksi solidaritas ini dilakukan untuk mendukung driver ojol Affan Kurniawan. Suasana sempat memanas setelah massa berusaha merangsek masuk ke dalam Mapolda Kalteng, sehingga petugas mengerahkan kendaraan water canon untuk menghalau kerumunan.

Awalnya, aksi berlangsung kondusif. Menjelang pukul 16.00 WIB, sebagian besar perwakilan massa telah menyampaikan aspirasi langsung kepada Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan. Namun, sebelum seluruh perwakilan menyampaikan orasi, Kapolda beranjak kembali ke ruang kerjanya. Keputusan itu membuat massa tersulut emosi dan ketegangan kembali meningkat.
Situasi baru mereda setelah azan Magrib, ketika Kapolda Kalteng kembali menemui massa. Pada kesempatan tersebut, Kapolda menerima selembar kertas berisi lima poin tuntutan. Dari lima poin, hanya tiga yang ditandatangani, yakni:
- Polda Kalteng diminta bertanggung jawab penuh atas tindakan represif aparat terhadap massa aksi di seluruh wilayah Kalteng.
- Polda Kalteng diminta menindak tegas anggota kepolisian yang terbukti melakukan pelanggaran.
- Polda Kalteng diminta tidak lagi melakukan tindakan represif terhadap masyarakat.
Sementara itu, salah satu tuntutan yang tidak diterima karena bukan kewenangan Kapolda adalah desakan pencopotan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Setelah melalui dialog dengan perwakilan, poin tersebut akhirnya dikeluarkan dari daftar tuntutan.
Dengan ditandatanganinya tiga poin tuntutan oleh Kapolda, massa akhirnya membubarkan diri secara tertib. (RH)
