PRADANAMEDIA/MUARA TEWEH – Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, menjadi pusat aksi protes dari para pendukung pasangan calon nomor urut 1, Gogo-Helo, pada Sabtu (15/3/2025). Demonstrasi ini dipicu oleh dugaan praktik money politik yang dilakukan oleh tim pemenangan paslon nomor urut 02, AGI-SAJA, yang sebelumnya terungkap melalui operasi tangkap tangan.
Sejak kasus ini mencuat, publik terus menanti langkah Bawaslu dalam menindaklanjuti dugaan pelanggaran tersebut. Puncaknya, tim kampanye paslon 01 mengajukan izin untuk menggelar aksi damai di depan kantor Bawaslu sebagai bentuk protes terhadap lambannya proses hukum.
Aksi unjuk rasa yang dimulai pada pukul 09.55 WIB itu menuntut agar Bawaslu bertindak secara adil dan tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum. Ketua Tim Kampanye Gogo-Helo, Hasrat, yang juga anggota DPRD Kabupaten Barito Utara, dalam orasinya menegaskan pentingnya transparansi dan keadilan dalam menangani kasus ini.
“Kami meminta Bawaslu bekerja sesuai aturan yang berlaku. Jangan ada diskriminasi, jangan ada keberpihakan. Semua harus diproses sesuai hukum,” seru Hasrat di hadapan para demonstran.
Para pengunjuk rasa juga mendesak Ketua Bawaslu Barito Utara, Adam Parawansa Shahbubakar, untuk hadir dan memberikan penjelasan terkait perkembangan penyelidikan dugaan money politik. Setelah aksi berlangsung selama dua jam, bahkan sempat terjadi insiden seorang pria tua yang melompati pagar kantor Bawaslu, akhirnya Adam keluar bersama perwakilan kepolisian dan kejaksaan dari Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) untuk berdialog dengan massa.
Dalam pernyataannya, Adam menjelaskan bahwa sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, Bawaslu telah melakukan klarifikasi terhadap 13 orang yang diduga terlibat dalam kasus ini.
“Kami sudah meminta klarifikasi dari 13 orang. Hari ini kami akan memeriksa tujuh orang lainnya yang belum sempat diamankan,” ungkap Adam.
Adam juga menyebut bahwa dua dari tujuh saksi tambahan memiliki kuasa hukum, namun hingga Sabtu pagi, kuasa hukum mereka belum dapat dihubungi.
“Lima orang sudah dapat kami hubungi, sementara dua lainnya masih kami tunggu kehadirannya bersama kuasa hukum mereka,” tambahnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, sembilan orang yang diperiksa dalam kasus ini di antaranya:
- Alisha Berliana Syaupi (pemilih di TPS 01 Melayu nomor urut 48)
- Anggun Novita (pemilih di TPS 01 Melayu nomor urut 62)
- Purnama Wati (pemilih di TPS 01 Melayu nomor urut 403)
- Widiana Tri Wibowo (pemilih di TPS 01 Melayu nomor urut 564)
- Muhammad Al Ghazali Rahman (Wakil Bendahara Tim Pemenangan Paslon 02, AGI-SAJA)
- Tajali Rahman
- Gilang Rahmadhan
- Lala Mariska
- Radi Irawan
Selain mengamankan sembilan orang tersebut, tim Gakkumdu juga menyita sejumlah barang bukti, termasuk beberapa unit sepeda motor, daftar nama pemilih di TPS 01 Melayu, serta uang tunai senilai Rp250 juta yang diduga terkait praktik money politik.
Kasus ini masih terus berkembang, dan masyarakat Barito Utara kini menantikan langkah tegas dari Bawaslu dalam memastikan pemilu yang bersih dan adil. (KN)

