JAKARTA – Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menegaskan bahwa partainya merasa nyaman berada dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Hal ini ia sampaikan saat menanggapi wacana pembentukan koalisi permanen yang sebelumnya diusulkan oleh Presiden sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
“Beliau selalu mengatakan, kita saling memberikan masukan, saling memberikan penguatan,” ujar AHY di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (18/2).
AHY berharap kebersamaan yang telah terjalin di dalam KIM maupun Kabinet Merah Putih dapat terus terjaga untuk memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Mudah-mudahan hasilnya adalah kekompakan yang berbuah pada kinerja yang baik,” katanya.

Dukung Wacana Koalisi Permanen
Terkait usulan koalisi permanen, AHY menilai bahwa ide tersebut memiliki semangat yang baik dan dapat menjadi langkah strategis dalam menjaga stabilitas politik nasional.
“Saya rasa semangatnya bagus, dan saya tentu ingin fokus bahwa saat ini Koalisi Indonesia Maju solid,” ujarnya.
Namun, AHY memilih untuk tidak mengomentari lebih jauh mengenai kemungkinan realisasi wacana tersebut. Ia hanya menegaskan bahwa saat ini KIM berada dalam kondisi yang solid, berkat kepemimpinan langsung dari Prabowo Subianto.
“Bisa dilihat, ini bukan sekadar gimik politik, melainkan pertemuan demi pertemuan terus dilakukan, baik secara formal maupun informal. Kami saling berdiskusi, memberikan gagasan, dan mendengar masukan. Ini adalah salah satu indikator bahwa koalisi ini sehat,” jelasnya.
Menurut AHY, koalisi yang sehat akan membuka jalan bagi terbentuknya kekuatan politik yang kokoh dan solid. Koalisi juga harus menjadi rumah bersama yang terbuka terhadap berbagai pandangan, termasuk kritik dan masukan yang membangun.
Prabowo Kembali Gulirkan Wacana Koalisi Permanen
Wacana pembentukan koalisi permanen pertama kali digaungkan oleh Prabowo dalam acara silaturahmi Koalisi Indonesia Maju di Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Gagasan ini kembali mencuat dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-17 Partai Gerindra pada 15 Februari 2025.
Ide tersebut memunculkan berbagai tanggapan di kalangan partai politik, termasuk dari Partai Demokrat yang menegaskan kesiapan mereka untuk terus berjuang dalam koalisi selama lima tahun ke depan.
Dengan dinamika politik yang terus berkembang, langkah Partai Demokrat dalam mempertahankan posisi di KIM sekaligus menanggapi wacana koalisi permanen tentu akan menjadi perhatian banyak pihak, terutama dalam membangun pemerintahan yang stabil dan efektif. (RH)
