PRADANAMEDIA / JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima lebih dari 350 surat dari warga Kabupaten Pati terkait dugaan kasus korupsi yang menyeret nama Bupati Pati, Sudewo.
“Baru hari ini kami menerima kurang lebih 350 surat dari warga Pati,” kata Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (27/8).
Budi menyampaikan apresiasi atas dukungan warga Pati yang turut aktif mengawal pemberantasan korupsi. Menurutnya, KPK akan menelaah seluruh isi surat tersebut. “Tentu surat-surat ini bisa menjadi bahan pengayaan dalam penanganan perkara maupun upaya pencegahan korupsi di sektor lain,” ujarnya.

Sudewo Pilih Bungkam, Hanya Ucap “Semoga Baik-baik Saja”
Sementara itu, Bupati Pati Sudewo memilih irit bicara ketika dimintai tanggapan terkait aksi warganya. “Ya semoga baik-baik saja,” kata Sudewo singkat saat berada di Gedung Merah Putih KPK, Rabu pagi.
Jawaban serupa juga ia lontarkan ketika ditanya mengenai aksi demonstrasi yang belakangan semakin marak di Pati. “Semoga baik-baik saja,” ucapnya lagi.
Gelombang Aspirasi Warga Pati
Aksi pengiriman surat ini merupakan lanjutan dari unjuk rasa Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB) pada Senin (25/8). Massa bergerak dari Kantor Bupati menuju kantor pos untuk mengirimkan surat langsung ke KPK.
Surat-surat tersebut berisi desakan agar Sudewo segera ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi proyek pembangunan dan pemeliharaan jalur kereta api yang dikelola Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan pada Tahun Anggaran 2022–2024.
Koordinator Lapangan AMPB, Supriyono alias Botok, menegaskan aksi ini murni gerakan warga. “Kami hanya memfasilitasi selembar kertas dan amplop. Untuk ongkos kirim lewat kantor pos, itu sukarela masing-masing peserta,” ungkapnya.
Aksi tersebut berlangsung damai dengan pengawalan ketat aparat TNI dan Polri. Situasi tetap kondusif hingga massa membubarkan diri. (RH)
