**PRADANAMEDIA / NUSANTARA – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) terus bergerak maju, kini menyasar sektor perumahan melalui kemitraan strategis antara pemerintah dan swasta. Pada Kamis (14/8), Otorita IKN menerima kunjungan PT Intiland Development Tbk untuk membahas tindak lanjut rencana pembangunan 109 unit rumah tapak.
Proyek ini menjadi bukti komitmen sektor swasta dalam menghadirkan hunian modern, inklusif, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi IKN sebagai “Kota Dunia untuk Semua.”
Skema KPBU-AP Dorong Kepastian Investasi
Pembangunan hunian ini akan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha–Availability Payment (KPBU-AP). Melalui mekanisme ini, PT Intiland Development Tbk dapat memulai konstruksi dengan jaminan pembayaran dari pemerintah setelah proyek selesai dan beroperasi.
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi Otorita IKN, Sudiro Roi Santoso, mengungkapkan proyek ini ditargetkan rampung pada 2028. Kehadiran mitra strategis dari Beijing, Camce, bersama Intiland, dinilai menandakan kuatnya minat investor dalam mempercepat pembangunan IKN.
“PT Intiland Development Tbk memiliki rencana dengan mekanisme KPBU-AP sebanyak 109 unit rumah tapak yang diharapkan selesai pada 2028,” ujar Sudiro.
Fokus pada Perizinan dan Desain
Untuk merealisasikan proyek, sejumlah tahapan krusial harus segera dirampungkan, mulai dari proses perizinan, persetujuan desain, hingga finalisasi skema pembiayaan. Otorita IKN menekankan pentingnya kolaborasi intensif dengan pihak Intiland agar seluruh proses berjalan lancar.
Hunian Ramah Lingkungan dan Berorientasi Masa Depan
Proyek ini tidak sekadar menghadirkan bangunan fisik, melainkan menjadi model kemitraan cerdas yang menguatkan fondasi sosial, ekonomi, dan lingkungan di IKN. Hunian dirancang efisien, ramah lingkungan, dan siap menjawab kebutuhan masa depan.
Dengan target konstruksi selesai dalam dua tahun, rencana ini menjadi bukti bahwa pertumbuhan IKN lahir dari sinergi berbagai pihak: pemerintah, swasta, dan masyarakat. Keberhasilan Intiland akan menjadi tolok ukur bagi investor lain untuk ikut membangun kota yang hidup, layak huni, dan berdaya saing global. (RH)
