**PRADANAMEDIA / SURABAYA – Anggota Komisi VIII DPR RI, Nia Ammania, mendesak Kementerian Agama (Kemenag) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) untuk lebih serius memperhatikan akses pendidikan bagi anak-anak di wilayah yang sulit dijangkau.
Permintaan tersebut disampaikan Nia saat kunjungan kerja reses Komisi VIII DPR RI di Kantor Gubernur Jawa Timur, Sabtu (26/7). Ia menegaskan pentingnya pemerataan akses pendidikan sebagai fondasi dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Kami mohon perhatian dari Kemenag dan KemenPPPA terhadap daerah-daerah yang sulit dijangkau, agar anak-anak di sana tidak tertinggal dalam hal pendidikan. Pendidikan yang merata harus menjadi prioritas nasional,” ujar Nia.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini masih banyak anak di pelosok nusantara yang belum memperoleh fasilitas pendidikan yang layak, baik dari sisi infrastruktur, tenaga pengajar, maupun akses teknologi.
“Masih banyak anak-anak yang belum menikmati pendidikan karena tinggal di wilayah yang sulit dijangkau, dan ini menjadi tantangan nyata yang harus segera diatasi,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Komisi VIII DPR RI juga menegaskan komitmennya untuk mengawal implementasi kebijakan bidang keagamaan dan sosial agar berjalan optimal hingga tingkat daerah. Hal ini diwujudkan melalui penyaluran sejumlah bantuan strategis di Provinsi Jawa Timur.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Singgih Januratmoko, menjelaskan bahwa bantuan yang diberikan mencakup dukungan terhadap pengembangan pendidikan berbasis pesantren, seperti inkubasi bisnis dan fasilitas sanitasi. Menurutnya, penguatan sektor pendidikan keagamaan harus diiringi dengan upaya memperkuat nilai-nilai toleransi dan kerukunan antarumat beragama.
“Kami harap bantuan ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal, bukan hanya untuk meningkatkan kualitas pendidikan agama yang inklusif, tetapi juga memperkuat semangat hidup rukun di tengah keberagaman masyarakat,” ujar Singgih.
Langkah ini juga sejalan dengan target jangka panjang pembangunan manusia Indonesia unggul dalam menyongsong Indonesia Emas 2045. Pemerataan akses pendidikan, khususnya di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar), menjadi salah satu strategi penting untuk mengurangi ketimpangan sosial dan memperluas kesempatan anak-anak Indonesia dalam meraih masa depan yang lebih baik. (RH)
