Rasid, Anak Muda dari Sawah yang Kini Pimpin Pemuda Tani Kotim

SOSIAL BUDAYA

Pradanamedia/Sampit – Di saat banyak anak muda memilih menjauh dari dunia pertanian, Muhamad Abdul Rasid justru menempatkan sawah sebagai pusat harapan dan pengabdian hidupnya.

Pemuda asal Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit ini kini dipercaya memimpin Pemuda Tani Indonesia (PTI) Kabupaten Kotawaringin Timur untuk periode 2025–2030, sebuah amanah yang lahir dari dedikasinya yang konsisten menggerakkan pertanian lokal, terutama dalam mempromosikan beras khas Kotim, Siam Epang.

Penetapan Rasid sebagai Ketua PTI Kotim bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk pengakuan atas kiprah panjangnya mendampingi petani serta memperkenalkan produk lokal ke pasar yang lebih luas.

“Sejak dulu saya percaya, petani itu pahlawan pangan. Kalau bukan kita yang mendorong kemajuan sektor ini, siapa lagi? Apalagi anak muda punya energi dan ide segar,” ungkap Rasid saat ditemui pada Rabu (16/7/2025).

Nama Rasid mulai mencuat ke publik sejak 2016, tak lama setelah ia menyelesaikan kuliah. Di usia muda, ia berani mengambil langkah besar dengan memasarkan beras Siam Epang bermerek Jelawat ke berbagai kantor pemerintahan. Langkah itu turut membantu meningkatkan citra dan nilai ekonomi beras lokal Kotim, yang kini telah memiliki hak paten dan semakin diminati masyarakat.

Sebagai Ketua Umum PTI Kotim, Rasid berkomitmen memperkuat peran pemuda dalam sektor pertanian. Menurutnya, kebutuhan pangan akan terus meningkat seiring pertumbuhan penduduk Kotim, yang kini tercatat sebagai kabupaten dengan jumlah penduduk terbesar di Kalimantan Tengah.

“Potensi pertanian kita luar biasa, baik dari sisi lahan maupun pasar. Saya ingin mengajak generasi muda untuk tidak ragu kembali ke sawah, karena di situlah masa depan kita sebenarnya,” tegasnya.

Dalam masa kepemimpinannya, Rasid bertekad menjalin sinergi lintas sektor—dari pemerintah kabupaten, provinsi, hingga pusat. Ia berharap para petani, terutama generasi muda, dapat lebih mudah mengakses teknologi pertanian, bantuan permodalan, serta pasar yang berkelanjutan.

“Kalau kita bergerak bersama, saya yakin petani di Kotim bisa semakin maju dan sejahtera. Anak muda juga bisa jadi pionir di bidang pangan. Sudah saatnya kita buktikan itu,” tutup Rasid penuh optimisme. (AK)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *