**PRADANAMEDIA / PARIS – Kehadiran Presiden Prabowo dalam perayaan kenegaraan Perancis tidak hanya mempererat diplomasi bilateral, namun juga menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam percaturan politik global. Lawatan ini mencerminkan arah kebijakan luar negeri yang semakin aktif, inklusif, dan menjunjung tinggi prinsip kerja sama antarbangsa di tengah dinamika geopolitik dunia.
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, resmi mengakhiri rangkaian kunjungan kerjanya ke sejumlah negara sahabat dan bertolak kembali ke Indonesia dari Paris, Perancis, pada Selasa (15/7) waktu setempat. Keberangkatan Presiden dilakukan dari Bandar Udara Orly menggunakan Pesawat Kepresidenan Garuda Indonesia-1.

Dalam perjalanan pulangnya, Presiden Prabowo didampingi oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya. Keberangkatan Presiden dari Paris turut dihadiri oleh sejumlah pejabat diplomatik, termasuk Duta Besar Perancis untuk Indonesia, Fabien Penone; Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Perancis, Muhammad Oemar; serta Atase Pertahanan KBRI Paris, Marsma TNI Anang Surdwiyono.
Pelepasan Kepala Negara juga berlangsung dengan prosesi resmi dari militer Perancis berupa barisan pasukan jajar kehormatan. Hal ini menunjukkan penghormatan tinggi dari pemerintah Perancis terhadap kunjungan Presiden Prabowo.
Selama berada di Paris, Prabowo menghadiri upacara peringatan Hari Nasional Perancis, Bastille Day, pada 14 Juli 2025, sebagai tamu kehormatan. Kehadiran Prabowo pada acara bersejarah tersebut menjadi catatan penting karena untuk pertama kalinya, seorang Presiden Indonesia diundang secara resmi dalam perayaan Bastille Day.
Presiden Prabowo juga menghadiri jamuan makan malam kenegaraan yang diselenggarakan oleh Presiden Perancis Emmanuel Macron di Istana Elysee. Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara membahas berbagai isu strategis, termasuk situasi konflik Palestina-Israel dan penguatan kerja sama bilateral.
Kunjungan ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Perancis, yang menjadi momentum penting untuk memperkuat persahabatan dan kolaborasi kedua negara di berbagai sektor, termasuk pertahanan, teknologi, budaya, hingga pendidikan.
Kehadiran Presiden Prabowo dalam perayaan kenegaraan Perancis tidak hanya mempererat diplomasi bilateral, namun juga menunjukkan posisi strategis Indonesia dalam percaturan politik global. Lawatan ini mencerminkan arah kebijakan luar negeri yang semakin aktif, inklusif, dan menjunjung tinggi prinsip kerja sama antarbangsa di tengah dinamika geopolitik dunia. (RH)
