100 Hari Kerja Gubernur Agustiar Sabran: Bukti Nyata Perubahan di Kalimantan Tengah

LOKAL PEMERINTAHAN

PRADANAMEDIA / PALANGKA RAYA, 06 Juli 2025 – Sejak resmi dilantik awal 2025, Gubernur Kalimantan Tengah H. Agustiar Sabran bersama Wakil Gubernur H. Edy Pratowo langsung bergerak cepat. Mereka mengusung semangat kerja nyata sejak hari pertama menjabat, membuktikan bahwa pelayanan publik tak bisa menunggu.

Program 100 Hari Kerja Huma Betang menjadi penanda langkah awal pasangan ini dalam menjalankan roda pemerintahan. Meski hanya rentang waktu pendek dalam kalender birokrasi, program ini dipandang sebagai momen strategis untuk menunjukkan keseriusan, sekaligus menyentuh langsung kebutuhan masyarakat di pelosok.

“Seratus hari pertama bukan tentang seberapa lama, tapi tentang seberapa cepat kita hadir dengan solusi. Masyarakat tidak menunggu janji, mereka butuh bukti. Itulah semangat kami dalam membangun Kalteng BERKAH dan Kalteng Maju,” tegas Gubernur Agustiar Sabran dalam sebuah kunjungan kerja.

Program Prioritas: Dari Infrastruktur hingga Ketahanan Sosial

Melalui Program Huma Betang, Pemerintah Provinsi Kalteng memfokuskan pada percepatan pembangunan berbasis kebutuhan riil masyarakat. Beberapa fokus utama antara lain:

  • Pembukaan akses internet di pedalaman
  • Stabilisasi harga dan distribusi kebutuhan pokok
  • Perbaikan infrastruktur jalan
  • Dukungan langsung bagi petani, nelayan, dan dunia pendidikan
  • Implementasi Kartu Huma Betang Sejahtera, yang mencakup bantuan sosial sektor pendidikan, kesehatan, pertanian, dan stabilisasi harga pangan jelang Ramadan–Idulfitri

Program ini juga didesain selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, memastikan sinkronisasi kebijakan pusat dan daerah. Termasuk di dalamnya reformasi birokrasi melalui penataan struktur organisasi perangkat daerah serta efisiensi penggunaan APBD agar tepat sasaran.

Upaya lain yang tak kalah penting adalah penanganan ruas jalan Palangka Raya–Kuala Kurun, peningkatan akses digital di wilayah terpencil, pengangkatan tenaga P3K, dan penguatan sistem deteksi dini untuk mengantisipasi karhutla dan banjir.

Seluruh program tersebut dijalankan sejak 20 Februari hingga 30 Mei 2025, dan menurut laporan resmi, capaian realisasi mencapai 100 persen—baik dari sisi target fisik maupun dampak langsung bagi masyarakat.

“Ini bukan sekadar angka di laporan. Ini kerja nyata yang dirasakan masyarakat. Dan ini baru permulaan,” ucap Gubernur.

Kerja Cepat Berlanjut: Menyapa Warga, Mendengar Langsung

Usai menuntaskan Program 100 Hari, Gubernur Agustiar Sabran tidak memperlambat langkah. Ia justru memperluas gerakan dengan turun langsung ke berbagai kabupaten dan desa, menyapa warga, mendengar keluhan, dan memastikan bahwa pembangunan menyentuh lapisan bawah.

Dalam kunjungan ke pedalaman, ia menegaskan pentingnya membangun dari akar masalah. Solusi harus lahir dari suara masyarakat, bukan sekadar kebijakan dari balik meja.

Gubernur juga melakukan inspeksi mendadak ke berbagai instansi pelayanan publik seperti Bapenda, RSUD, dan Dinas Penanaman Modal dan PTSP. Dalam sidak itu, ia menekankan bahwa pelayanan publik harus cepat, bersih, dan ramah.

“Kepentingan rakyat adalah yang utama. Aparatur harus bekerja profesional dan berempati,” tegasnya.

Saat menyambangi sejumlah sekolah, Gubernur turut menyoroti praktik penahanan ijazah karena tunggakan biaya. Ia menegaskan bahwa hal itu tidak boleh terjadi, apalagi terhadap siswa dari keluarga kurang mampu.

Inovasi Sosial: Huma Betang Night untuk UMKM dan Budaya Lokal

Salah satu inisiatif baru yang digagas Pemprov Kalteng adalah Huma Betang Night, yang digelar secara berkala setiap minggu. Acara ini menjadi ruang bagi pelaku UMKM memasarkan produk, sekaligus ajang pelestarian seni dan budaya lokal.

“Huma Betang Night adalah bukti bahwa pembangunan bukan hanya tentang infrastruktur, tapi juga tentang identitas budaya dan ekonomi rakyat kecil,” ujar Gubernur saat menghadiri gelaran pekan keempat, Sabtu (5/7/2025) malam.

Membangun Kolaborasi Menuju Kalteng BERKAH dan Indonesia Emas

Dalam mewujudkan pembangunan inklusif dan berkelanjutan, Gubernur Agustiar terus membangun sinergi lintas sektor: bersama Forkopimda, pelaku usaha, tokoh adat, pemuda, dan masyarakat luas. Baginya, pembangunan tak akan berhasil tanpa kerja bersama dan semangat gotong royong.

Langkah cepat dan progresif Gubernur Agustiar Sabran menjadi gambaran pemimpin daerah yang tak sekadar berjanji, tetapi bekerja nyata untuk masa depan Kalteng. Dari hulu ke hilir, dari kota hingga desa, semangat pembangunan itu kini mulai terasa.

Dengan semangat Kalteng BERKAH, pemerintah provinsi berkomitmen menjadikan Kalimantan Tengah bagian penting dalam pencapaian Indonesia Emas 2045. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *