**PRADANAMEDIA / GUNUNG MAS – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran menghadiri Forum Hasupa Hasundau bersama Forkopimda, para Kepala Perangkat Daerah (OPD), tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, kepala desa, damang, dan mantir se-Kabupaten Gunung Mas. Pertemuan yang berlangsung di Gedung Pertemuan Umum (GPU) Damang Batu, Kuala Kurun, ini menjadi momentum strategis mempererat komunikasi dan sinergi lintas elemen dalam mendukung pembangunan daerah.
“Kehadiran kami di sini bukan sekadar seremonial, tetapi membawa komitmen untuk mewujudkan pembangunan yang adil dan merata di seluruh wilayah Kalimantan Tengah,” tegas Gubernur Agustiar dalam sambutannya.
Anggaran Berkeadilan dan Dukungan Bagi Tokoh Adat
Dalam pertemuan tersebut, Gubernur menyampaikan bahwa setiap kabupaten/kota akan memperoleh alokasi anggaran tahunan antara Rp125 hingga Rp150 miliar, yang diprioritaskan untuk bidang pendidikan, kesehatan, dan layanan dasar lainnya—di luar alokasi dana desa yang berkisar antara Rp250 juta hingga Rp500 juta per desa.
Ia juga menyoroti rendahnya insentif bagi tokoh adat dan pemuka agama di desa. Menurutnya, alokasi anggaran yang lebih memadai ke depan harus mampu memberikan dukungan nyata bagi peran strategis mereka dalam menjaga harmoni dan budaya lokal.
“Dana lebihnya bisa juga kita dorong untuk mendukung BUMDes dan koperasi berbasis masyarakat seperti Koperasi Merah Putih,” tambahnya.
Pembangunan Inklusif untuk Semua Kalangan
Gubernur menegaskan bahwa fokus pembangunan tidak hanya berpusat di kota-kota besar, melainkan juga menjangkau pelosok desa dan wilayah pedalaman. Ia menyampaikan bahwa program ‘Huma Betang Sejahtera’ akan menjadi kerangka pembangunan berkelanjutan di Kalteng, sejalan dengan program nasional Asta Cita Presiden, seperti makanan bergizi gratis dan penguatan ekonomi rakyat melalui koperasi.
“Kami ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak-anak yang putus sekolah atau warga yang kesulitan berobat hanya karena keterbatasan ekonomi. Pembangunan harus dirasakan semua, dari kota hingga desa,” ujar Gubernur.
Gunung Mas Soroti Infrastruktur dan Tambang Emas Rakyat
Sementara itu, Bupati Gunung Mas Jaya S. Monong menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan Pemprov Kalteng, terutama dalam rangka HUT ke-23 Kabupaten Gunung Mas. Ia menyampaikan sejumlah kebutuhan strategis, antara lain:
- Pembangunan infrastruktur jalan strategis seperti Kurun–Linau untuk mendukung mobilitas masyarakat dan distribusi hasil pertanian.
- Penanganan tambang emas rakyat, yang belum memberi kontribusi signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia mengusulkan pembentukan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) yang dikelola oleh koperasi masyarakat dan BUMD Gunung Mas Perkasa.
- Normalisasi Sungai Kahayan untuk mengurangi potensi banjir dan memperlancar distribusi barang serta hasil produksi lokal.
“Potensi emas di Gunung Mas sangat besar, tapi belum termanfaatkan secara optimal. Kami ingin tambang rakyat ini legal, ramah lingkungan, dan memberikan manfaat bagi daerah,” jelas Bupati Jaya.
Dialog Interaktif Serap Aspirasi Langsung
Acara juga diisi dengan sesi diskusi dan tanya jawab yang dipandu oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Kalteng, Herson B. Aden. Forum ini menjadi sarana bagi para kepala desa, tokoh adat, dan unsur masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Gubernur dan jajaran pemerintah provinsi.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Gubernur H. Edy Pratowo, jajaran Forkopimda provinsi dan kabupaten, Wakil Bupati Gunung Mas Efrensia LP Umbing, para kepala OPD, serta ratusan tokoh masyarakat dari berbagai elemen.
Meneguhkan Komitmen Menuju Kalteng Berkah
Pertemuan Hasupa Hasundau ini meneguhkan kembali semangat sinergi antara pemerintah provinsi dan daerah, serta memperlihatkan keseriusan Gubernur dalam menyerap aspirasi masyarakat secara langsung demi mewujudkan Kalimantan Tengah yang Berkah, Maju, dan Berkeadilan. (RH)
