Pradanamedia/Palangka Raya, 15 Juni 2025 – Suasana Aula DPRD Kalimantan Tengah di Jalan S. Parman, Palangka Raya, terasa istimewa pada Minggu (15/6/2025) pukul 14.00 WIB. Sebuah pertemuan lintas negara digelar dalam rangkaian kegiatan Kaukus Perempuan Parlemen DPRD Provinsi Kalteng, sekaligus penyerahan buku dan film “A Piece of Grain” (Bugday Tanesi) yang mengusung misi perdamaian dunia dan kepedulian terhadap penyandang disabilitas.
Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari dua negara, di antaranya Senator Parlemen Turki Mr. Serkam Bayran dan Mr. HE. Talip Kucukan (anggota Majelis Agung Nasional Turki), didampingi sejumlah delegasi. Dari pihak tuan rumah hadir Wakil Ketua II DPRD Kalteng, M. Anshari, Staf Ahli Gubernur Kalteng, H. Darlian Sah, serta Ketua Kaukus Perempuan Kalteng, Faridawaty Darland Atjeh, bersama sekitar 100 anggota kaukus dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah.

Komitmen Perempuan untuk Perdamaian dan Kesetaraan
Dalam sambutannya, Faridawaty Darland Atjeh menyampaikan bahwa hubungan diplomatik Indonesia dan Turki telah terjalin selama 75 tahun dan semakin erat melalui kerja sama di berbagai bidang, termasuk kemanusiaan. Ia menjelaskan, film “Bugday Tanesi” yang telah tayang di bioskop nasional, merupakan simbol perjuangan keadilan bagi kaum disabilitas, sekaligus pesan perdamaian dunia.
Faridawaty juga menekankan bahwa kegiatan Kaukus Perempuan kali ini digelar untuk memperingati Hari Orang Tua Sedunia. “Ini momentum untuk mempererat silaturahmi dan menegaskan kembali peran perempuan sebagai Kartini masa kini, yang anggun dalam budaya, berani bermimpi, dan siap menjadi pemimpin masa depan,” ujarnya.
Seruan Peran Strategis Perempuan di Daerah
M. Anshari, Wakil Ketua II DPRD Kalteng, dalam kesempatan yang sama, memberikan apresiasi atas inisiatif Kaukus Perempuan yang berhasil menyelenggarakan kegiatan bermakna tersebut. Ia menyebutkan bahwa peran aktif perempuan sangat dibutuhkan dalam pembangunan daerah.
“Perempuan-perempuan tangguh Kalimantan Tengah bukan hanya mampu bersuara, tapi juga memberi dampak nyata. Kita perlu bersama-sama membangun keteladanan bagi masyarakat,” ujarnya.
Delegasi Turki: Lindungi Perempuan, Anak, dan Disabilitas
Senator Turki Mr. HE. Talip Kucukan dan Mr. Serkam Bayran menekankan pentingnya perlindungan terhadap kelompok rentan, terutama anak-anak, perempuan, dan penyandang disabilitas. Mereka juga menyoroti kemajuan kesetaraan gender di Indonesia, khususnya keterlibatan perempuan dalam parlemen.
“Hubungan Indonesia dan Turki berjalan sangat baik, termasuk dalam isu-isu perempuan. Saya melihat keterwakilan perempuan di parlemen di sini cukup tinggi, dan itu sangat membanggakan,” ujar Talip Kucukan.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan adanya target perdagangan antara Indonesia dan Turki yang diharapkan bisa mencapai 10 miliar dolar AS. “Kami berharap pengusaha dari kedua negara bisa menjalin kerja sama lebih erat untuk mencapai target itu,” tambahnya.
Diplomasi Budaya dan Kemanusiaan Sebagai Jembatan Bangsa
Acara ini menjadi salah satu wujud nyata diplomasi antarbangsa yang tidak hanya fokus pada ekonomi, tetapi juga menyentuh aspek kemanusiaan dan budaya. Buku dan film yang diserahkan dalam kegiatan ini menjadi simbol pertemuan dua bangsa yang peduli pada isu perdamaian dan inklusivitas sosial.
Dengan semangat solidaritas dan pemberdayaan perempuan, kegiatan ini mempertegas bahwa masa depan bangsa, baik Indonesia maupun Turki, harus dibangun atas dasar keadilan, keberanian, dan kolaborasi lintas negara. (KN)
