Pradanamedia/Palangka Raya — Bupati Kapuas HM Wiyatno menghadiri pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2025 dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2026. Kegiatan tersebut berlangsung di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalimantan Tengah, pada Kamis (10/04/2025).

Musrenbang dibuka secara resmi oleh Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, yang turut didampingi oleh Wakil Gubernur H. Edy Pratowo. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Dr. Ribka Halluk, para anggota DPD RI Dapil Kalteng, seluruh bupati dan wali kota se-Kalimantan Tengah, serta berbagai pemangku kepentingan dari lintas sektor.
Dalam sambutannya, Gubernur Agustiar menegaskan bahwa Musrenbang merupakan forum strategis untuk menyatukan arah kebijakan pembangunan antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota agar berjalan selaras dan terintegrasi.
“Pembangunan Kalimantan Tengah pada tahun 2026 merupakan bagian dari RPJMD 2025–2029 yang disusun sesuai dengan visi dan misi Kepala Daerah periode 2025–2030,” ungkap Agustiar.
Ia kemudian memaparkan visi pembangunan jangka menengah, yakni mengangkat harkat dan martabat masyarakat Kalimantan Tengah, khususnya masyarakat Dayak, melalui pendekatan berbasis kearifan lokal dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Visi tersebut diarahkan untuk mendukung terwujudnya Kalteng Berkah, Maju, dan Bermartabat sebagai bagian dari kontribusi menuju Indonesia Emas 2045.
Lima misi utama diturunkan dari visi tersebut, meliputi:
- Penguatan ekonomi daerah berbasis potensi lokal;
- Pendidikan yang berakar pada nilai etika dan budaya;
- Pembangunan infrastruktur yang adil dan merata;
- Pelayanan kesehatan yang inklusif dan berkualitas;
- Integrasi kearifan lokal dalam setiap kebijakan pembangunan.
Gubernur Agustiar juga memaparkan strategi pembangunan regional dengan membagi wilayah Kalteng ke dalam tiga zona pembangunan—Timur, Tengah, dan Barat—masing-masing dengan fokus yang berbeda, mulai dari hilirisasi energi dan pangan, pusat perdagangan dan riset, hingga kawasan industri dan konservasi berkelanjutan.
“Saya berharap seluruh elemen, baik pemerintah pusat, daerah, pelaku usaha, hingga masyarakat, dapat memberikan dukungan penuh dalam pelaksanaan program-program strategis ini, agar pengelolaan sumber daya alam dapat dilakukan secara optimal dan berkelanjutan demi kesejahteraan masyarakat Kalteng,” tutup Agustiar. (KN)
