TNI Gandeng Swasta Kembangkan Chip Pertahanan Cerdas di Perbatasan Kalimantan

HUKAM NASIONAL

**PRADANAMEDIA/ NUSANTARA – Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman membuka pintu selebar-lebarnya bagi sektor swasta untuk terlibat dalam pengembangan teknologi pertahanan. Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan chip sebagai bagian integral dari sistem pertahanan cerdas (Smart Defense System) yang akan diterapkan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Panglima Kodam VI/Mulawarman, Mayor Jenderal TNI Rudy Rachmat Nugraha, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari strategi pertahanan non-konvensional yang tengah digodok guna merespons tantangan geografis dan operasional di kawasan perbatasan.

“Kami sedang membangun pendekatan baru dalam menjaga kedaulatan wilayah, terutama dengan memanfaatkan teknologi seperti drone, sensor, dan sistem komunikasi canggih. Kerja sama dengan pihak swasta sangat kami harapkan untuk mendukung visi ini,” ujar Rudy kepada, Rabu (16/4).

Menurut Rudy, ada beberapa wilayah perbatasan yang sulit diakses atau dijangkau secara fisik, sehingga kehadiran teknologi berbasis chip dan sistem otonom menjadi solusi yang krusial.

Kodam VI/Mulawarman menaruh perhatian besar terhadap integrasi teknologi lintas matra – darat, laut, dan udara – untuk membentuk sistem pengawasan yang efisien, responsif, dan berkelanjutan. Komponen utama dari pengembangan ini mencakup real-time data processing, sensor pintar, dan sistem komunikasi militer yang aman.

“Siapa pun yang memiliki inovasi dan teknologi relevan, kami terbuka untuk berdiskusi. Menjaga kedaulatan bangsa bukan hanya tugas TNI, tetapi juga tanggung jawab bersama,” tegas Pangdam.

Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi besar TNI dalam mendukung pengamanan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kodam VI/Mulawarman kini tengah mengonsolidasikan kekuatan, termasuk pemanfaatan alat utama sistem senjata (alutsista) yang tersedia, sembari menyesuaikan diri dengan kebijakan dan arahan dari Markas Besar TNI.

Penerapan Smart Defense System di wilayah Kodam Mulawarman mencerminkan arah baru pertahanan nasional yang lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi global. TNI tidak lagi hanya mengandalkan kekuatan fisik, tetapi juga kecerdasan buatan dan teknologi digital untuk memperkuat keamanan nasional, khususnya di wilayah-wilayah yang selama ini memiliki kerentanan tinggi. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *