Langit Nusantara Siaga: Lanud Dhomber Jadi Garda Depan Pertahanan Udara IKN

HUKAM NASIONAL

**PRADANAMEDIA/ NUSANTARA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) melalui Pangkalan Udara (Lanud) Dhomber menegaskan kesiapannya untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan memastikan kedaulatan udara tetap terjaga. Komitmen ini digaungkan dalam momentum Hari Ulang Tahun TNI AU, dengan tema “Semangat Langkah Nyata” yang merepresentasikan kontribusi aktif TNI AU dalam mewujudkan visi Indonesia Maju.

Lanud Dhomber yang berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur, menjadi pangkalan udara terdekat dengan wilayah IKN. Komandan Lanud Dhomber, Kolonel Pnb Fata Patria, menyatakan bahwa pihaknya akan menjadi elemen kunci dalam mendukung keamanan udara IKN.

“Sementara ini, Lanud Dhomber menjadi pangkalan terdekat yang siap mendukung segala persiapan pertahanan di IKN,” ujar Fata, Rabu (9/4).

Meski demikian, pengembangan infrastruktur dan sistem pertahanan udara di wilayah IKN masih menunggu instruksi dan kebijakan dari pemerintah pusat serta Markas Besar TNI AU. Fata menjelaskan bahwa pihaknya sempat melakukan persiapan khusus ketika muncul rencana Presiden mulai berkantor di IKN, meskipun agenda tersebut mengalami penundaan.

Smart Defense System Jadi Andalan

Dalam rangka mendukung pengamanan wilayah udara Nusantara, TNI AU tengah membangun sistem pertahanan udara cerdas berbasis teknologi tinggi bertajuk Smart Defense System. Sistem ini mengintegrasikan aspek hard power—seperti pembangunan radar, sistem komando dan kendali udara—dengan soft power berupa keterlibatan aktif masyarakat sekitar.

“Radar dan perangkat sensor surveillance sudah kami siapkan untuk menjadi ‘mata di langit’ yang akan memayungi wilayah IKN,” terang Fata.

TNI AU juga telah mendirikan sub-data sementara Mabes AU di wilayah IKN, lengkap dengan kantor untuk Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau), jajaran asisten, serta perangkat pendukung lainnya sebagai bentuk kesiapan kelembagaan.

Sementara untuk soft power, TNI AU merujuk pada prinsip “AMPUH” yang digaungkan Kasau—yakni pendekatan yang melibatkan masyarakat, diplomasi, dan sinergi antarinstansi untuk memperkuat keamanan nasional secara kolaboratif.

Tantangan: Anggaran dan Waktu

Namun demikian, Fata menekankan bahwa realisasi penuh dari Smart Defense System ini bukanlah pekerjaan singkat. Ia menyebut paling tidak dibutuhkan waktu lima tahun agar sistem ini bisa berfungsi secara optimal.

“Kalau kita harapkan tuntas dalam satu tahun, itu terlalu optimis. Banyak aspek yang bergantung pada kebijakan pemerintah pusat dan ketersediaan anggaran. Dengan kondisi saat ini, efisiensi anggaran menjadi tantangan tersendiri,” ungkap Fata.

Selain itu, rencana pemasangan sistem pertahanan udara terintegrasi masih berada dalam tahap perencanaan dan bersifat klasifikasi. Meski begitu, TNI AU tetap berkomitmen menjalankan peta jalan pertahanan yang adaptif, sesuai arahan dan strategi pemerintah pusat.

Redaksional Tambahan: Dengan dinamika pembangunan IKN yang terus bergerak, kehadiran Lanud Dhomber sebagai garda terdepan pertahanan udara menjadi sangat krusial. Selain menjadi simbol kesiapsiagaan militer, langkah ini juga menegaskan bahwa pertahanan bukan hanya soal alat utama sistem persenjataan, tapi juga soal sinergi jangka panjang antara negara dan rakyat. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *