Dompet Dhuafa Sebagai Sekretariat NGO Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina

NASIONAL SOSIAL BUDAYA

**PRADANAMEDIA/ JAKARTA – Dompet Dhuafa menggelar pertemuan strategis dengan berbagai lembaga amil zakat dan organisasi kemanusiaan di Indonesia di Aula Sasana Budaya, Philanthropy Building, Jakarta Selatan, Rabu (26/03). Pertemuan ini dihadiri oleh lebih dari 50 perwakilan lembaga yang berperan dalam upaya kemanusiaan untuk Palestina. Acara ini menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi dan aksi nyata dalam memberikan bantuan bagi rakyat Palestina.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menunjuk Dompet Dhuafa sebagai sekretariat utama bagi NGO Indonesia dalam kampanye nasional bertajuk “Indonesia untuk Palestina.” Ketua Pengurus Yayasan Dompet Dhuafa Republika, Ahmad Juwaini, menegaskan bahwa kolaborasi antara lembaga zakat, organisasi kemanusiaan, dan pemerintah menjadi faktor kunci dalam memastikan bantuan yang efektif dan berkelanjutan bagi Palestina.

“Pembentukan Pasukan Diplomasi Kemanusiaan oleh Kemenlu menjadi langkah krusial dalam membawa isu Palestina ke panggung global. Dompet Dhuafa memainkan peran sentral sebagai sekretariat utama,” ujar Ahmad dalam siaran pers, Sabtu (29/3/2025).

Lima Peran Utama Sekretariat NGO untuk Palestina

Sebagai sekretariat NGO Indonesia untuk Palestina, Dompet Dhuafa mengemban lima fungsi utama:

  1. Pusat data dan informasi mengenai NGO Indonesia yang terlibat dalam bantuan untuk Palestina.
  2. Kampanye dan penggalangan dana bersama guna memperkuat dukungan masyarakat.
  3. Fasilitasi koordinasi dan kolaborasi antar-NGO dalam mendukung Palestina.
  4. Memperluas kerja sama dengan berbagai pihak guna meningkatkan efektivitas bantuan.
  5. Mempercepat distribusi dan penyampaian bantuan kemanusiaan ke Palestina.

“Dompet Dhuafa berkomitmen memastikan setiap bentuk bantuan dari masyarakat Indonesia tersampaikan secara efektif dan memberikan dampak nyata bagi rakyat Palestina,” tegas Ahmad.

Dukungan dari Forum Zakat dan Pemerintah

Ketua Pengurus Forum Zakat (FOZ), Wildan Dewayana, mendukung penuh penunjukan Dompet Dhuafa sebagai sekretariat NGO Indonesia untuk Palestina. Menurutnya, pengalaman Dompet Dhuafa dalam aksi kemanusiaan internasional menjadi faktor utama dalam kepercayaan ini.

“Saya kira sangat tepat Dompet Dhuafa ditunjuk sebagai Sekretariat NGO Indonesia untuk Palestina. Dengan rekam jejaknya dalam aksi kemanusiaan, forum ini akan menjadi kekuatan besar dalam menggalang solidaritas bagi Palestina,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Timur Tengah Kemenlu, Ahrul Tsani Faturahman, menegaskan bahwa pemerintah Indonesia akan terus mendukung perjuangan Palestina melalui jalur diplomasi dan kerja sama dengan mitra internasional.

“Pemerintah Indonesia memastikan bahwa bantuan yang diberikan tidak hanya bersifat darurat, tetapi juga jangka panjang untuk pemulihan masyarakat Gaza yang terdampak,” kata Ahrul.

Kondisi Gaza yang Memburuk dan Langkah Konkret

Tim kemanusiaan Dompet Dhuafa yang memantau langsung situasi di Palestina melaporkan bahwa kondisi di Gaza semakin memburuk sejak berakhirnya gencatan senjata pada 18 Maret 2025. Serangan udara Israel meningkat secara intensif, memperparah blokade dan membatasi akses bantuan kemanusiaan.

Perwakilan Direktorat Hak Asasi Kemanusiaan (HAM) dan Kemanusiaan Kemenlu, Atu Yudhistira Indarto, mengajak seluruh peserta diskusi untuk meningkatkan kepedulian terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina.

“Kita sudah memiliki jalur bantuan ke Palestina melalui Mesir, Yordania, dan Turkiye. Tinggal kita maksimalkan bagaimana menghimpun bantuan dari masyarakat Indonesia agar dapat disalurkan secara optimal,” jelas Atu.

Target Penghimpunan Dana dan Distribusi Bantuan

Melalui kampanye bersama, NGO Indonesia menargetkan penghimpunan dana sebesar 200 juta dolar AS atau setara Rp 3,27 triliun. Dana tersebut akan dialokasikan untuk:

  • Bantuan pangan dan layanan kesehatan,
  • Pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum,
  • Pemulihan masjid dan tempat ibadah yang rusak akibat konflik.

Dengan kolaborasi yang semakin erat, Dompet Dhuafa optimistis aksi kemanusiaan dari Indonesia dapat memberikan dampak signifikan bagi Palestina. Ahmad menegaskan bahwa solidaritas kemanusiaan ini bukan sekadar pemberian bantuan, tetapi juga upaya memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina.

“Dengan semangat kebersamaan, kita akan terus bergerak untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina,” tutupnya.

Selanjutnya, para NGO akan mengembangkan rencana aksi konkret, termasuk strategi advokasi internasional, penggalangan dana yang lebih luas, serta mekanisme distribusi bantuan yang lebih efektif. Dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat, bantuan diharapkan terus mengalir dan meringankan penderitaan rakyat Palestina di tengah situasi yang semakin sulit. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *