Korsel Dilanda Kebakaran Hutan Terparah: Ribuan Mengungsi, Kuil Bersejarah Hangus

EKONOMI INTERNASIONAL

****GLOBAL/ SEOUL **– Korea Selatan tengah berjuang memadamkan kebakaran hutan terburuk dalam sejarah negara itu. Api melalap wilayah tenggara, memaksa ribuan warga mengungsi, serta menghancurkan sebuah kuil Buddha yang telah berdiri selama lebih dari seribu tahun.

Kebakaran ini telah menyebar ke lebih dari selusin titik sejak akhir pekan lalu dan telah menewaskan sedikitnya empat orang. Cuaca kering yang diperburuk oleh angin kencang menghambat upaya pemadaman, menyebabkan api terus berkobar hingga Selasa (25/3).

Api Meluas, Ribuan Warga Mengungsi

Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan Sementara Korea Selatan, Ko Ki-dong, melaporkan bahwa hingga Selasa pagi, kebakaran telah menghanguskan sekitar 14.694 hektar lahan.

“Angin kencang, cuaca kering, dan asap tebal sangat menghambat operasi pemadaman,” ujarnya dalam rapat penanganan bencana, dikutip dari kantor berita AFP.

Pemerintah menetapkan status darurat di empat wilayah terdampak mengingat skala kebakaran yang luar biasa. Ribuan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.

“Saking kencangnya angin, saya bahkan tidak bisa berdiri,” kata Kwon So-han, seorang warga berusia 79 tahun di Andong. “Api datang dari gunung dan langsung membakar rumah saya. Saya hanya bisa menyelamatkan diri.”

Di Andong, otoritas setempat mengeluarkan peringatan darurat bagi warga Desa Rakyat Hahoe, situs warisan dunia UNESCO, karena kobaran api semakin mendekat. Sementara itu, di Uiseong, asap dan kabut tebal menyelimuti langit, membuat upaya pemadaman semakin sulit.

Kuil Gounsa Hangus Terbakar

Pagi harinya, para pekerja di Kuil Gounsa, yang telah berdiri selama lebih dari seribu tahun, berusaha menyelamatkan benda-benda berharga. Patung-patung Buddha berlapis emas ditutupi dengan selimut tahan api untuk mencegah kerusakan.

“Kami menggunakan selimut tahan api,” ujar Joo Jung-wan dari Pusat Pelestarian Warisan Budaya Gyeongbuk Seobu. “Patung Buddha yang besar terlalu berat untuk dipindahkan, jadi kami hanya bisa melindunginya sebaik mungkin.”

Namun, beberapa jam kemudian, seorang pejabat dari Badan Warisan Korea mengonfirmasi bahwa kuil tersebut telah habis dilalap api.

“Sangat menyakitkan melihat kuil berusia lebih dari seribu tahun lenyap dalam sekejap,” ucap biksu Deung-woon dengan penuh kesedihan.

Pemadaman Masih Berlanjut, Ribuan Narapidana Dipindahkan

Sebanyak 3.500 narapidana dari lembaga pemasyarakatan di Cheongsong dan Andong dipindahkan ke penjara terdekat sebagai langkah pencegahan. Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan mengerahkan lebih dari 6.700 petugas pemadam kebakaran, dengan hampir dua perlima dari mereka difokuskan di Uiseong, lokasi kebakaran terbesar saat ini.

Perdana Menteri Han Duck-soo menyebut bahwa kebakaran di Uiseong diduga bermula dari kelalaian seseorang yang sedang membersihkan area makam keluarga dan secara tidak sengaja memicu kobaran api.

Dengan kondisi yang masih belum terkendali, kebakaran hutan kali ini berpotensi menjadi salah satu bencana lingkungan terbesar dalam sejarah Korea Selatan. Pihak berwenang terus bekerja keras untuk mencegah api meluas lebih jauh, sementara warga yang terdampak berjuang untuk memulihkan kehidupan mereka dari musibah yang menghancurkan ini. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *