GLOBAL/ PAKISTAN – Pada perayaan Holi yang berlangsung pada Jumat (14/3/2025), umat Hindu di Pakistan menunjukkan solidaritas luar biasa dengan menyiapkan makanan berbuka puasa bagi umat Muslim. Tradisi ini menjadi simbol persaudaraan dan keharmonisan antarumat beragama di negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Di Mithi, sebuah kota kecil di Provinsi Sindh selatan yang terkenal dengan lanskap bukit pasirnya dan rumah-rumah dari batu bata lumpur, pemuda Hindu dan Muslim bersatu dalam perayaan ini. Holi, festival warna yang menandai datangnya musim semi, bertepatan dengan bulan suci Ramadhan tahun ini, menciptakan suasana kebersamaan yang kental di antara warga.

Merajut Kebersamaan di Tengah Perbedaan
“Semua tradisi dan ritual di sini dirayakan bersama,” ujar Raj Kumar (30), seorang pengusaha Hindu kepada kantor berita AFP. Di kota ini, ketegangan antaragama yang kadang muncul di wilayah lain Pakistan seakan tidak terasa. Imam setempat bahkan turut mendoakan kedamaian bagi umat Hindu dan Muslim setelah azan berkumandang.
Pada Kamis sebelumnya, ratusan umat Hindu mengadakan prosesi Holi di jalanan Mithi, disambut hangat oleh tetangga Muslim mereka. Kebersamaan ini telah berlangsung turun-temurun, sebagaimana diungkapkan oleh Mohan Lal Mali (53), seorang penduduk lokal yang ikut menyiapkan makanan berbuka puasa bagi umat Muslim.
“Kami telah belajar untuk hidup bersama sejak kecil. Tradisi ini telah diwariskan dari generasi ke generasi, dan kami terus menjaganya,” katanya.
Mithi, Kota yang Menjaga Toleransi
Mithi adalah contoh nyata dari harmoni antaragama di Pakistan. Di kota berpenduduk sekitar 60.000 jiwa ini, sebagian besar warganya beragama Hindu. Meski demikian, interaksi sosial dan ekonomi antara umat Hindu dan Muslim tetap erat. Tidak ada toko daging sapi di kota ini sebagai bentuk penghormatan terhadap keyakinan Hindu, sementara umat Muslim hanya mengorbankan kambing dalam perayaan keagamaan mereka.
Keamanan di kota ini juga mencerminkan kedamaian yang terjalin di antara warganya. Berbeda dengan beberapa wilayah lain di Pakistan yang sering mengalami konflik, Mithi memiliki tingkat kejahatan yang rendah. Prosesi keagamaan dan perayaan hari besar pun dapat berlangsung tanpa pengawalan ketat dari aparat keamanan.
Menghormati Ibadah dan Kepercayaan Satu Sama Lain
Ramadhan merupakan bulan suci bagi umat Islam, di mana doa dan refleksi menjadi bagian utama ibadah. Umat Hindu di Mithi pun turut menghormati tetangga Muslim mereka dengan meredam perayaan Holi agar tidak mengganggu suasana ibadah puasa.
“Hari ini, Anda mungkin tidak melihat warna di tubuh saya, tetapi di masa lalu, mereka akan menyiram saya dengan warna-warni,” ujar ulama Muslim Babu Aslam Qaimkhani sambil membedaki wajah anggota parlemen Hindu, Mahesh Kumar Malani.
Keharmonisan ini juga terlihat dalam dunia politik. Malani, satu-satunya anggota parlemen minoritas Hindu di majelis nasional Pakistan, menyebut bahwa umat Hindu dan Muslim saling mendukung dalam pemilihan umum. “Jika seorang Hindu mencalonkan diri untuk jabatan, umat Muslim juga akan memilih mereka, dan sebaliknya,” ungkapnya.
Mithi memberikan gambaran indah tentang toleransi dan kebersamaan di tengah perbedaan. Perayaan Holi dan Ramadhan yang berlangsung berdampingan di kota ini bukan sekadar perayaan agama, tetapi juga bukti bahwa kerukunan antarumat beragama dapat terwujud dengan sikap saling menghormati dan berbagi kebahagiaan. (RH)
