PRADANAMEDIA/ NUSANTARA – Kehadiran Ibu Kota Nusantara (IKN) membawa dampak besar bagi daerah-daerah di sekitarnya, termasuk Samarinda, Kalimantan Timur. Salah satu perubahan signifikan adalah rencana pengembangan Kecamatan Palaran menjadi kota satelit berbasis teknologi atau kota pintar. Minat investor terhadap proyek ini semakin meningkat, dengan kesiapan menyediakan lahan seluas 1.000 hektar untuk mendukung pembangunan tersebut.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, menegaskan bahwa pengembangan Palaran sebagai kota modern merupakan langkah strategis. “Ini menandakan bahwa Palaran akan tumbuh menjadi kota yang modern di masa depan,” ujar Seno Aji dalam keterangannya yang dikutip dari Antara, Selasa (11/03).

Lokasi Strategis dan Peningkatan Aksesibilitas
Palaran dipilih karena lokasinya yang sangat strategis, berdekatan dengan IKN, sehingga berpotensi menjadi pusat perkembangan ekonomi baru. Untuk mendukung pengembangan ini, Pemerintah Provinsi Kaltim tengah mengupayakan pembangunan infrastruktur yang lebih baik, termasuk akses jalan tol yang menghubungkan Kelurahan Bantuas di Palaran ke Balikpapan dan IKN.
“Kami sedang membahas rencana konektivitas ini agar segera terealisasi. Masyarakat Kecamatan Palaran akan mendapatkan banyak manfaat dari peningkatan akses ini,” jelas Seno Aji.
Selain infrastruktur fisik, kesiapan sumber daya manusia juga menjadi perhatian utama dalam menghadapi perubahan ini. “Sebagai warga Kalimantan Timur, kita harus bersiap menjadi bagian dari ibu kota baru dengan kualitas SDM dan infrastruktur yang lebih baik dari Jakarta,” tambahnya.
Palaran Masuk dalam Desain Kota Satelit
Rencana pengembangan Palaran sejalan dengan usulan Pemerintah Kota Samarinda. Wali Kota Samarinda, Andi Harun, sebelumnya telah menawarkan Kecamatan Palaran kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai lokasi potensial untuk kota satelit yang modern.
“Kami melihat Palaran sebagai kawasan ideal untuk dikembangkan dari nol sebagai kota satelit yang modern dan terintegrasi dengan IKN,” ujar Andi Harun.
Menurutnya, Palaran telah masuk dalam desain perencanaan Bappenas. Pemerintah Kota Samarinda pun telah menyusun rancangan yang tidak hanya fokus pada aspek fisik, tetapi juga mencakup ekonomi, sosial, kependudukan, serta budaya. Namun, ia mengingatkan bahwa pengembangan kota satelit ini membutuhkan proses panjang dan tidak dapat dilakukan secara instan. Semua perencanaan harus selaras dengan pengembangan keseluruhan wilayah IKN agar pertumbuhan kota ini dapat berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Dengan minat investor yang tinggi serta dukungan dari berbagai pihak, Palaran diproyeksikan menjadi salah satu kawasan strategis yang akan menopang perkembangan IKN, sekaligus menciptakan pusat ekonomi baru di Kalimantan Timur. (RH)
