Istana Wapres di IKN Hampir 40 Persen Rampung, Usung Konsep Rumah Adat Dayak

NASIONAL PEMERINTAHAN

PRADANAMEDIA/ NUSANTARA – Pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) terus dipacu untuk mewujudkan target sebagai pusat pemerintahan Indonesia pada tahun 2028. Salah satu proyek strategis yang tengah dikerjakan adalah Istana Wakil Presiden (Wapres), yang nantinya akan menjadi tempat berkantor Wapres Gibran Rakabuming Raka.

Pelaksana tugas (Plt) Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita IKN, Danis Hidayat Sumadilaga, menyampaikan bahwa pembangunan Istana Wapres saat ini telah memasuki tahap pengerjaan struktur dan lanskap.

“Perkembangan konstruksi fisiknya rata-rata telah mencapai 39,6 persen per 5 Maret 2025,” ujar Danis kepada awak media, Jumat (7/3).

Konsep Arsitektur Berbasis Budaya Lokal

Pembangunan Istana Wapres di IKN resmi dimulai pada 12 Agustus 2024. Bangunan ini mengusung konsep arsitektur khas Kalimantan, yaitu Huma Betang Umai, yang berarti Rumah Panjang Ibu dalam bahasa Dayak. Filosofi dari konsep ini menggambarkan rumah yang besar dan inklusif, memberikan ruang bagi kebersamaan serta berperan sebagai tempat yang mengayomi seperti seorang ibu.

Arsitek utama proyek ini, Daliana Suryawinata, menjelaskan bahwa konsep rumah panjang sangat relevan dengan peran Istana Wapres sebagai pusat pemerintahan.

“Konsep ini mencerminkan sifat kepemimpinan yang inklusif dan merangkul. Atap besar dari istana ini dirancang untuk melindungi dan menaungi, seperti ibu yang melindungi anak-anaknya,” ungkap Daliana saat ditemui usai acara groundbreaking Istana Wapres IKN.

Teknologi Ramah Lingkungan dan Efisiensi Energi

Pembangunan Istana Wapres IKN tidak hanya mempertimbangkan nilai budaya, tetapi juga mengedepankan efisiensi energi dan keberlanjutan lingkungan. Panel surya akan dipasang di seluruh atap bangunan untuk memenuhi kebutuhan energi listrik secara mandiri.

Selain itu, desain bangunan juga mengadopsi konsep hybrid cooling, yaitu mengombinasikan ventilasi alami dengan sistem pendingin hemat energi. Bangunan ini didesain sedemikian rupa agar memaksimalkan penghawaan silang, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap pendingin udara konvensional.

“Orientasi bangunan disesuaikan dengan arah matahari, mengikuti sumbu barat-timur. Ini akan membantu mengurangi panas berlebih, sehingga kebutuhan energi untuk pendinginan dapat diminimalkan,” jelas Daliana.

Tahapan Pembangunan dan Anggaran

Pembangunan Istana Wapres IKN dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama mencakup pembangunan istana, kantor, hunian, dan bangunan penunjang yang ditargetkan rampung pada Agustus 2025. Sementara itu, tahap kedua akan kembali melalui proses lelang sebelum pengerjaan lebih lanjut.

Berdasarkan informasi dari laman resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kementerian PUPR, pagu anggaran proyek ini mencapai Rp 1,7 triliun. Anggaran tersebut mencakup pembangunan Istana Wapres, Kantor Wapres, Kantor Sekretariat Wapres, Kediaman Wapres, serta bangunan pendukung lainnya beserta penataan kawasan.

Dengan progres pembangunan yang sudah hampir mencapai 40 persen, proyek ini menjadi salah satu prioritas dalam perwujudan IKN sebagai pusat pemerintahan yang modern, berkelanjutan, serta berakar pada kearifan lokal. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *