PRADANAMEDIA/ JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto menggelar pertemuan dengan delapan pengusaha terkemuka di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (6/3). Pertemuan ini menjadi ajang diskusi strategis antara pemerintah dan sektor usaha untuk membahas arah kebijakan ekonomi nasional serta berbagai program prioritas yang sedang dijalankan.
Kedelapan pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut adalah Anthony Salim, Sugianto Kusuma (Aguan), Prajogo Pangestu, Boy Thohir, Franky Widjaja, Dato Sri Tahir, James Riady, dan Tomy Winata. Mereka berasal dari berbagai sektor industri, termasuk pangan, properti, energi, keuangan, dan manufaktur.

Berdasarkan keterangan dari Sekretariat Presiden (Setpres) pada Jumat (7/3), pertemuan ini menjadi wadah bagi para pelaku bisnis untuk berdiskusi dengan pemerintah terkait tantangan dan peluang ekonomi di Indonesia. Prabowo menyoroti sejumlah isu utama, seperti program makan bergizi gratis, pembangunan infrastruktur, penguatan industri tekstil, serta langkah strategis untuk mencapai swasembada pangan dan energi.
Selain itu, agenda pertemuan juga mencakup pembahasan mengenai industrialisasi dan optimalisasi investasi melalui Badan Pengelola Investasi Danantara. Pemerintah berharap kebijakan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta meningkatkan daya saing industri dalam negeri.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo mengapresiasi kontribusi para pengusaha dalam mendukung kebijakan pemerintah, terutama yang berorientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan dunia usaha guna memastikan stabilitas ekonomi serta menarik lebih banyak investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

Pertemuan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam membangun komunikasi yang erat dengan sektor swasta. Diharapkan, kerja sama yang semakin kuat antara kedua pihak dapat membawa Indonesia menuju visi sebagai negara maju dengan ekonomi yang mandiri dan berdaya saing tinggi sesuai dengan cita-cita besar bangsa. (RH)
