Zelensky Dapat Pinjaman Rp 47 Triliun dari Inggris Pasca Debat Panas dengan Trump

HUKAM INTERNASIONAL PEMERINTAHAN

GLOBAL/ LONDON – Pemerintah Inggris, melalui Menteri Keuangan Rachel Reeves, resmi menandatangani perjanjian pinjaman senilai 2,26 miliar poundsterling (sekitar Rp 47 triliun) untuk Ukraina pada Sabtu (1/3). Pinjaman ini akan dilunasi menggunakan keuntungan dari aset Rusia yang dibekukan.

“Kami telah menandatangani perjanjian pinjaman percepatan pendapatan luar biasa Inggris-Ukraina senilai 2,26 miliar poundsterling sebagai bentuk dukungan kami terhadap rakyat Ukraina,” ujar Reeves dalam pernyataan resminya.

Dilansir dari awak media, Minggu (2/3), penandatanganan tersebut dilakukan di hadapan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Menteri Keuangan Ukraina, Sergii Marchenko, turut hadir dalam upacara tersebut melalui sambungan video.

Marchenko menyampaikan harapannya agar seluruh aset Rusia dapat segera disita guna memperkuat dukungan finansial bagi Ukraina di tengah konflik yang masih berlangsung.

Kontras dengan Pertemuan Trump-Zelensky

Keramahan yang ditunjukkan Inggris terhadap Zelensky berbanding terbalik dengan suasana tegang saat pertemuan antara Presiden Ukraina dan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih pada Jumat (28/2). Dalam kesempatan itu, Zelensky dan Trump terlibat perdebatan sengit di hadapan awak media.

Perdebatan bermula ketika Zelensky menolak usulan Trump untuk berunding dengan Rusia guna mengakhiri perang. Trump bahkan menyebut Zelensky tidak menginginkan perdamaian, sementara ia mengklaim hanya ingin menghentikan pertumpahan darah.

“Dia (Zelensky) tidak menginginkan perdamaian, sedangkan saya hanya ingin menghentikan pertumpahan darah,” ujar Trump.

Pernyataan Trump menuai reaksi keras dari diaspora Ukraina di AS, yang kemudian memberikan tepuk tangan meriah kepada Zelensky sebagai bentuk dukungan. Bahkan, ribuan warga Ukraina turun ke jalan untuk mengecam sikap Trump yang dinilai lebih berpihak pada Rusia dalam konflik ini.

Agenda Zelensky Selanjutnya

Setelah kunjungannya ke AS dan Inggris, Zelensky dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan para pemimpin Eropa dalam beberapa hari mendatang. Selain itu, ia juga akan bertemu Raja Charles di kediamannya di Sandringham, Inggris Timur, untuk membahas perkembangan terbaru dalam upaya mempertahankan Ukraina dari agresi Rusia.

Dengan adanya pinjaman besar dari Inggris serta dukungan Eropa yang semakin kuat, Ukraina terus memperkuat posisi diplomatik dan militernya di tengah perang yang masih berlangsung. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *