Klarifikasi Hoaks! Polisi Tidak Merusak Ponpes Riyadus Sholihin Saat Penangkapan Pelaku Pembakaran

HUKAM NASIONAL

JAKARTA – Pondok Pesantren Riyadus Sholihin yang berlokasi di Desa Cipayung, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, sempat dikabarkan mengalami perusakan oleh aparat kepolisian dalam proses penangkapan pelaku pembakaran kandang ayam. Namun, faktanya, kondisi pesantren tersebut tetap baik-baik saja dan tidak mengalami kerusakan seperti yang dinarasikan dalam berita yang beredar.

Ketua Umum Rampai Nusantara, Semar, menyesalkan tersebarnya informasi keliru yang menuding aparat telah melakukan perusakan terhadap pondok pesantren tersebut. Menurutnya, berita hoaks ini telah memicu keresahan di masyarakat dan menciptakan stigma negatif terhadap kepolisian yang saat itu tengah menjalankan tugasnya.

“Aparat penegak hukum, termasuk kepolisian, memiliki standar operasional prosedur (SOP) dalam bertugas. Mereka tidak mungkin bertindak di luar aturan, apalagi sampai melakukan perusakan yang ternyata hanyalah kabar bohong,” ujar Semar.

Ia menduga bahwa narasi menyesatkan ini sengaja disebarkan oleh pihak-pihak tertentu yang terlibat dalam kasus pembakaran kandang ayam untuk mengaburkan fakta yang sebenarnya.

“Bisa jadi ini merupakan upaya untuk mengalihkan perhatian dari fakta sebenarnya. Sangat disayangkan, karena berita seperti ini dapat memicu kemarahan masyarakat terhadap aparat yang sedang menjalankan tugasnya. Jika tidak disaring dengan baik, informasi hoaks ini bisa menciptakan masalah baru serta menimbulkan keresahan di kalangan warga,” imbuhnya.

Semar pun mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam menerima dan menyebarkan informasi di era digital seperti sekarang. Ia menekankan pentingnya memverifikasi kebenaran suatu berita sebelum mempercayainya, guna menghindari penyebaran hoaks yang dapat merugikan banyak pihak.

“Semoga ke depan tidak ada lagi hoaks yang bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap aparat hukum. Kami juga mengapresiasi kepolisian yang tetap profesional dan tenang dalam menangani kasus pembakaran kandang ayam ini, meskipun menghadapi berbagai berita bohong yang merugikan institusi mereka,” pungkasnya.

Sebelumnya, sebuah video sempat viral di media sosial, menampilkan narasi yang menyebutkan adanya perusakan tempat tinggal santri (kobong) di Pondok Pesantren Riyadus Sholihin saat penangkapan pelaku pembakaran peternakan ayam. Namun, setelah ditelusuri, informasi tersebut terbukti tidak benar dan merupakan hoaks yang sengaja disebarkan untuk menyesatkan publik. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *