Jakarta – Kepulangan Menteri Agama Nasaruddin Umar dari Arab Saudi pada 16 Januari membawa kabar gembira bagi jemaah haji Indonesia. Beliau mengumumkan bahwa jemaah haji Indonesia tidak akan menempati kawasan Mina Jadid saat proses mabit (bermalam) di Mina. Keputusan ini menjadi kabar baik karena Mina Jadid berjarak sekitar 7 kilometer dari Jamarat, lokasi pelemparan jumrah.
Saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Nasaruddin menjelaskan bahwa secara umum, persiapan layanan haji di Arab Saudi hampir rampung. Layanan seperti konsumsi, pemondokan, transportasi, hingga Masyair sudah memasuki tahap akhir. “Tahap selanjutnya adalah fokus pada persiapan di tanah air,” ujar Nasaruddin.
Salah satu hasil positif dari kunjungan ke Arab Saudi adalah kepastian penempatan jemaah haji Indonesia di Mina. Pemerintah Indonesia mengajukan permintaan agar jemaah ditempatkan di wilayah Mina, bukan di Mina Jadid, untuk menghindari potensi perdebatan terkait khilafiah, meskipun secara mazhab modern hal ini tidak menjadi masalah.
“Kami tetap memprioritaskan penempatan jemaah di Mina,” tegas Nasaruddin. Sama seperti tahun sebelumnya, pada musim haji 2025, jemaah haji Indonesia direncanakan menempati zona 3 dan 4 yang terletak di dalam kawasan Mina. (KN)
