Jakarta – Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, mengingatkan masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap penyebaran virus Human Metapneumovirus (HMPV) yang baru-baru ini dilaporkan merebak di China dan ditemukan pula di Indonesia. Virus ini menyerang sistem pernapasan dan rentan pada anak-anak di bawah usia 16 tahun.
“Virus ini sebelumnya pernah berjangkit di Belanda dengan gejala mirip pneumonia. Yang penting adalah menjaga kesehatan dan kebersihan. Sebaiknya tetap gunakan masker saat berada di keramaian,” ujar Irma kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).
Meski demikian, Irma menekankan bahwa HMPV dapat diatasi dengan obat flu biasa dan masyarakat hanya perlu mengikuti panduan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
“Alhamdulillah, virus ini bisa ditangani dengan obat flu. Jika ada demam, paracetamol bisa digunakan, sesuai dengan arahan Kemenkes,” imbuhnya.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin juga menyatakan bahwa virus HMPV bukan hal baru di Indonesia. Berdasarkan data laboratorium, kasus HMPV telah ditemukan pada beberapa anak di tanah air.
“HMPV adalah virus lama yang sifatnya mirip flu. Sistem imunitas kita sudah mengenal virus ini, dan biasanya dapat mengatasinya dengan baik,” kata Menkes di Jakarta, Senin (6/1/2025).
Menkes menegaskan bahwa HMPV berbeda dengan COVID-19. Gejala yang ditimbulkan meliputi batuk, demam, pilek, dan sesak napas, dengan sebagian besar penderita dapat pulih tanpa memerlukan perawatan intensif. Penularannya terjadi melalui droplet atau percikan air liur.
Meski tergolong tidak mematikan, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan individu dengan gangguan kesehatan tetap perlu berhati-hati. Menkes mengimbau masyarakat untuk menjaga pola hidup sehat dengan langkah sederhana seperti cukup istirahat, mencuci tangan, memakai masker jika merasa tidak sehat, dan segera berkonsultasi ke dokter jika muncul gejala mencurigakan.
“Yang terpenting adalah tetap tenang dan waspada. Dengan menjalankan protokol kesehatan 3M—menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker—kita dapat mengatasi virus ini sebagaimana kita telah menghadapi COVID-19,” tutup Budi. (KN)
