PradanameMuara Teweh – Taman Kota Muara Teweh, khususnya di kawasan Bundaran Buah, mendadak berubah menjadi lautan manusia pada Minggu (16/11/2025). Ratusan peserta dari 13 kafilah kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah bersama warga setempat tumplek blek memeriahkan Pawai Ta’aruf Musabaqah Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQH) ke-33 tingkat Provinsi Kalteng.
Pawai ini menjadi agenda pembuka rangkaian MTQH 2025. Tahun ini, panitia memilih fokus pada pawai taruk mobil, menyesuaikan jarak tempuh para peserta, efisiensi waktu, dan kondisi rute. Jalur pawai membentang sekitar lima kilometer melintasi sejumlah ruas utama Kota Muara Teweh.
Ketua Seksi Pawai Ta’aruf MTQH XXXIII, Hery Jhon Setiawan, menegaskan bahwa kegiatan tersebut bukan sekadar seremoni, tetapi momen mempererat kebersamaan antar-kafilah.
“Pawai Ta’aruf tahun ini kami gelar dengan konsep sederhana namun tetap bermakna. Antusiasme peserta luar biasa, apalagi seluruh kabupaten/kota ikut ambil bagian. Semoga ini menjadi sarana memperkuat ukhuwah Islamiyah dan menyemarakkan syiar Islam di Bumi Tambun Bungai,” ujarnya.
Ia menambahkan, pawai berjalan kaki belum bisa dilaksanakan tahun ini dan akan dievaluasi untuk penyelenggaraan berikutnya.
Pawai secara resmi dilepas Bupati Barito Utara, Shalahuddin, yang hadir mewakili Gubernur Kalteng.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Kalteng, kami mengapresiasi seluruh kafilah dan masyarakat Barito Utara. Semoga kegiatan ini menjadi pembuka yang baik bagi MTQH XXXIII serta memperkuat nilai-nilai keagamaan dan persatuan antar-daerah,” kata Shalahuddin.
Kepala Kanwil Kemenag Kalteng, M. Yusi Abdhian, turut memberikan apresiasi. Menurutnya, pelaksanaan pawai berlangsung tertib, meriah, dan penuh kekhidmatan.
“Pawai Ta’aruf merupakan bentuk syiar sekaligus semangat kebersamaan menjunjung nilai-nilai Al-Qur’an. Terima kasih kepada Pemkab Barito Utara dan seluruh kafilah yang hadir. Semoga MTQH XXXIII menjadi momentum memperkuat moderasi beragama dan menghadirkan keberkahan bagi masyarakat Kalteng,” ujarnya.
Yusi juga berharap ajang ini mampu melahirkan qari dan qariah terbaik yang bisa membawa nama daerah ke tingkat nasional.
Penuh semangat dan dukungan masyarakat, Pawai Ta’aruf MTQH XXXIII di Muara Teweh menjadi penanda dimulainya salah satu kegiatan keagamaan terbesar yang selalu dinantikan umat Islam di Kalimantan Tengah. (AK)

