Pradanamedia / Palangka Raya – Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan klarifikasi terkait dugaan keracunan massal yang dialami puluhan siswa SD di Kota Palangka Raya setelah mengonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG).
Koordinator Wilayah BGN Palangka Raya, Nur Izzah Dinillah, menegaskan bahwa seluruh bahan pangan program MBG telah melalui proses Quality Control (QC) ketat sebelum didistribusikan.
“Memang benar ada siswa yang mengalami gangguan kesehatan, namun kami tidak menyebutnya keracunan. Banyak di antaranya sudah mengalami radang tenggorokan dan kondisi imunitas menurun sehingga lebih sensitif terhadap makanan cepat saji, khususnya saus,” jelas Nur dalam keterangan tertulis, Senin.
Menurutnya, pihak sekolah sudah diarahkan untuk merujuk siswa bergejala ke fasilitas kesehatan. Namun, sekolah memilih memberikan pertolongan pertama tanpa melanjutkan rujukan.
Nur menambahkan bahwa semua siswa yang terdampak telah pulih dan kembali beraktivitas normal, termasuk mengikuti program MBG. “Tidak ada yang dirawat di rumah sakit, dan tidak ada trauma yang ditimbulkan dari insiden ini,” tegasnya.
Ia memastikan prosedur operasional standar (SOP) program MBG akan semakin diperketat demi menjamin keamanan konsumsi bagi para penerima manfaat.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Jayani, mengonfirmasi adanya laporan dari sekolah, puskesmas, dan orang tua murid mengenai dugaan keracunan yang dialami sekitar 27 siswa di Kelurahan Bukit Tunggal.
“Laporan yang masuk menyebutkan dugaan sementara berasal dari saus kedaluwarsa,” ungkap Jayani di Kantor Wali Kota Palangka Raya.(AMH)
