Program Cetak Sawah Kalteng Terkendala Lahan, Pemprov Intensifkan Dialog dengan Warga

LOKAL PEMERINTAHAN

PRADANAMEDIA / PALANGKA RAYA – Program cetak sawah yang tengah digencarkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) tidak sepenuhnya berjalan mulus. Sejumlah kendala masih ditemui di lapangan, salah satunya penolakan dari sebagian kecil masyarakat.

Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng, Leonard S Ampung, mengakui dinamika tersebut. Menurutnya, penolakan umumnya berkaitan dengan persoalan lahan yang digunakan untuk program tersebut.

“Mungkin ada sebagian kecil ya, kita tidak bisa pungkiri karena terkait lahan. Ini perlu dikolaborasikan, perlu dikomunikasikan dengan pemilik lahan,” ujar Leonard saat ditemui, Selasa (9/9).

Leonard menegaskan, pemerintah daerah tidak tinggal diam. Evaluasi dilakukan setiap hari untuk menemukan solusi, termasuk memperkuat komunikasi dengan masyarakat pemilik lahan agar program dapat berjalan tanpa hambatan berarti.

“Setiap hari ini dievaluasi terus, apa yang bisa dilakukan untuk percepatan, terutama menjelang masa tanam,” tambahnya.

Meski menghadapi tantangan, Leonard tetap optimistis. Ia mencontohkan, di sejumlah lokasi seperti Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau, program cetak sawah telah berjalan masif. Bahkan, sebagian wilayah sudah memasuki masa tanam dan panen.

Keberhasilan program ini, kata Leonard, sangat penting karena mendapat dukungan anggaran besar dari APBN. Dengan demikian, manfaatnya diharapkan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat Kalteng.

“Banyak dana APBN yang masuk ke Kalimantan Tengah. Tentunya harus bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Pemprov Kalteng pun berkomitmen terus melakukan pendekatan persuasif dengan masyarakat, agar program strategis tersebut dapat mendukung ketahanan pangan nasional sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani lokal. (RH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *