Dinamika Konfercab GMKI Palangka Raya ke-XXXII: Antara Kebersamaan dan Polemik

LOKAL SOSIAL BUDAYA

Pradana Media/Palangka Raya – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Palangka Raya menggelar Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XXXII pada Jumat (5/9/2025) di Aula KNPI, Jalan Tjilik Riwut Km. 1, Palangka Raya. Mengusung tema “Berjumpa dalam kasih persahabatan dan bertransformasi bersama seluruh ciptaan”, kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh dari kalangan pemerintah, organisasi masyarakat, hingga para senior GMKI.

Turut hadir dalam pembukaan, Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalteng Yulindra Dedi, S.STP., M.Si. mewakili Gubernur, Wakil Wali Kota Palangka Raya Achmad Zaini, Ketua DPRD Kota Palangka Raya Subandi, serta Ketua Harian DAD Kalteng Prof. Dr. Andrie Elia Embang. Hadir pula Komisaris Utama Bank Kalteng Rahmat Nasution Hamka, perwakilan Pangdam, dan unsur Polda Kalteng melalui Kasubdit Politik, Kompol Sahat Martuah Pasaribu.

Rangkaian acara diawali dengan prosesi adat dan upacara nasional, dilanjutkan laporan AD/ART GMKI, sambutan, serta pemukulan gong oleh Kadishub Kalteng sebagai tanda resmi dibukanya Konfercab. Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota Achmad Zaini menegaskan bahwa Pemkot Palangka Raya siap mendukung program GMKI sepanjang sejalan dengan agenda strategis menuju Indonesia Emas 2045. Sementara itu, Rahmat Nasution Hamka yang menyampaikan pesan Gubernur, berpesan agar GMKI terus menjunjung tinggi falsafah Huma Betang.

Namun, suasana mulai memanas pada sidang Jumat malam (5/9). Perdebatan terkait tata tertib membuat forum ricuh hingga menyebabkan seorang peserta terluka. Tokoh senior GMKI bersama sejumlah ormas pun turun tangan menenangkan suasana. Majelis sidang akhirnya memutuskan menunda jalannya konferensi hingga Sabtu (6/9).

Sidang kembali dilanjutkan Minggu dini hari (7/9), namun kembali terkendala karena jumlah peserta tidak memenuhi kuorum. Dari 93 peserta terdaftar, hanya 48 orang yang hadir, sehingga forum kembali diskors. Pada Minggu sore (7/9), sidang berlanjut dengan agenda pemilihan pengurus baru. Dalam forum yang dihadiri 26 peserta, Arpandi, S.T. terpilih sebagai Ketua Cabang GMKI Palangka Raya, didampingi Handreno Yusuf sebagai Sekretaris Cabang. Pemilihan dilakukan secara aklamasi karena hanya ada satu kandidat yang maju.

Meski berlangsung tertib, hasil sidang menuai catatan kritis. Berdasarkan AD/ART GMKI, pemilihan pengurus sah apabila minimal dihadiri 47 peserta, sementara yang hadir hanya 26 orang. Kondisi ini menimbulkan tudingan adanya kepentingan politik yang mendorong tetap digelarnya pemilihan meski belum memenuhi syarat organisasi.

Tak hanya itu, muncul pula laporan dugaan intimidasi terhadap kader serta perwakilan Pengurus Pusat GMKI agar menyetujui hasil konferensi. Dinamika ini berpotensi memunculkan konflik internal berkepanjangan, termasuk isu sensitif mengenai dominasi etnis tertentu dalam kepengurusan GMKI Palangka Raya.

Meski diwarnai polemik, Konfercab GMKI ke-XXXII akhirnya ditutup dengan ibadah bersama pada Minggu malam pukul 18.00 WIB. (HNV)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *