Pradanamedia / Jakarta – TNI Angkatan Laut resmi memperkuat armadanya dengan kedatangan kapal perang anyar KRI Brawijaya-320, fregat multifungsi buatan galangan kapal Italia, Fincantieri. Kapal ini didatangkan oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan) sebagai bagian dari implementasi kebijakan Perisai Trisula Nusantara, guna memperkuat postur pertahanan maritim Indonesia.
KRI Brawijaya-320 kini menjadi fregat terbesar yang dimiliki Indonesia, diawaki 160 prajurit TNI AL di bawah komando Kolonel Laut (P) John David Nalasakti Sondakh. Kapal ini memiliki panjang 143 meter, kecepatan maksimal 32 knot, serta daya jelajah mencapai 5.000 nautical mile. Perjalanan pengiriman dari Italia ke Indonesia memakan waktu 44 hari, dengan sejumlah singgahan untuk pengisian logistik dan misi diplomasi.
Sebagai multi purpose combat ship, KRI Brawijaya-320 dilengkapi dua geladak modular: Amid Modular (tengah) yang mampu menampung empat kontainer berukuran 20 feet, dan Aft Modular (buritan) dengan kapasitas lima kontainer ukuran 20 feet. Fitur ini memungkinkan fleksibilitas misi, mulai dari logistik hingga operasi militer khusus.
Dari sisi tempur, kapal ini memiliki kemampuan peperangan 4 dimensi: anti-udara, anti-kapal permukaan, anti-kapal selam, dan peperangan elektronika. Untuk pertahanan udara, fregat ini dilengkapi launcher VLS SYLVER A50 dengan rudal ASTER 15/30. Sementara untuk anti-permukaan, persenjataannya meliputi meriam Leonardo 127/64 LW, meriam 76/62 Sovraponte, meriam 25 KBA, serta rudal Otomat Teseo MK2.
Kemampuan peperangan bawah air didukung Torpedo Launching System B515 yang dapat menembakkan enam torpedo A244S Mod.3 Eurotrop. Selain itu, kapal juga dirancang mendukung operasi infiltrasi pasukan khusus dan misi intelijen.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Muhammad Ali, menyebut kehadiran fregat ini akan menjadi salah satu andalan utama dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia. (AK)
