Palangka Raya – Suasana Pemilihan Gubernur Kalimantan Tengah (Pilgub Kalteng) semakin memanas. Baru-baru ini, lima pasangan calon baru mencuat, menambah dinamika persaingan untuk merebut kursi nomor 1 di Bumi Tambun Bungai.

Sebelumnya, tiga pasangan calon yang sudah diketahui akan bersaing adalah Razak-Perdie, Nadalsyah atau Koyem bersama Sigit K Yunianto (SKY), dan Agustiar Sabran-Edy Pratowo.
Kini, persaingan semakin ketat dengan kemunculan dua pasangan calon tambahan, yaitu Supian Hadi atau SHD bersama Habib Ismail Bin Yahya, serta Willy M Yoseph dan Riban Satia.
Kemunculan para tokoh baru ini tentunya tidak asing bagi masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) dan diprediksi akan menambah ketatnya persaingan dalam Pilgub Kalteng 2024.

Banyak faktor yang berperan dalam perubahan peta politik di Kalteng, seperti deklarasi pasangan calon, rekomendasi partai politik, manuver para figur di tingkat pusat, serta yang terbaru adalah putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/2024 mengenai ambang batas pencalonan kepala daerah.
Menurut para pengamat politik di Kalteng, termasuk Ricky Zulfauzan dari Universitas Palangkaraya, perubahan ini diyakini akan berdampak besar pada konstelasi politik dalam Pilkada.
“Seperti yang telah diprediksi oleh banyak pengamat, termasuk saya, putusan MK akan mengubah lanskap politik dalam Pilkada,” ujar Ricky saat dihubungi Tribunkalteng.com, Sabtu (24/8/2024).
Perubahan ambang batas pencalonan kepala daerah ini turut berkontribusi pada kemunculan lima pasangan calon Pilgub Kalteng, yang di antaranya adalah:
- Agustiar – Edy Pratowo
- Supian Hadi – Habib Ismail
- Nadalsyah – Sigit K Yunianto
- Abdul Razak – Sri Suwanto
- Willy M Yoseph – Riban Setia
Ricky Zulfauzan menyatakan bahwa keberadaan lima pasangan calon dalam Pilgub Kalteng ini merupakan kabar baik bagi demokrasi di wilayah tersebut.
“Karena itu, pemilih memiliki berbagai alternatif,” tambah Ricky.
Jika hal ini terbukti, lanjut Ricky, lima pasangan calon yang muncul ini mencerminkan keragaman di Kalteng. Menurutnya, kehadiran mereka menunjukkan bahwa pasangan-pasangan tersebut mampu merangkul perbedaan di masyarakat.

Ricky juga mengungkapkan bahwa kelima pasangan calon ini memiliki basis dukungan masing-masing dan bukanlah nama-nama baru di arena politik Kalteng.
Keberadaan kelima paslon ini sempat mencuat beberapa kali, terutama setelah putusan MK yang meningkatkan peluang mereka.
Namun, yang mengejutkan adalah pasangan Razak-Sri Suwanto. Pasalnya, Razak baru-baru ini memperoleh rekomendasi dari Partai Perindo untuk berpasangan dengan Perdie M Yoseph dalam Pilgub Kalteng. Padahal, menjelang pendaftaran di KPU yang hanya tinggal beberapa hari lagi, Razak justru mengalami perubahan pasangan wakil.
Menanggapi perubahan calon wakil Razak, Sekretaris Bappilu Golkar Kalteng, Yurikus Dimang, menjelaskan bahwa perubahan ini terkait dengan putusan MK. (KN)