SAMPIT – Sebanyak 34 calon jemaah haji asal Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengundurkan diri dari daftar keberangkatan ke Tanah Suci tahun ini. Kepala Kementerian Agama Sampit, Khairil Anwar, menjelaskan bahwa alasan pengunduran diri bervariasi, termasuk menunggu kepastian biaya perjalanan ibadah haji (DP), serta adanya musibah seperti meninggalnya anggota keluarga.
“Dari 34 orang yang mundur, sebagian menunggu kepastian biaya perjalanan, sementara lainnya mundur karena alasan musibah, seperti meninggalnya suami atau anak,” ujar Khairil pada Jumat (3/1).

Khairil menambahkan bahwa untuk calon jemaah yang meninggal, sebenarnya kuota mereka dapat dialihkan kepada ahli waris agar tetap terisi. Namun, hal tersebut memerlukan proses verifikasi.
Dari total kuota haji yang diberikan untuk Kotim sebanyak 206 orang, saat ini baru 168 calon jemaah yang terverifikasi. Empat lainnya masih menunda keputusan keberangkatan karena alasan keluarga atau pekerjaan.
“Kami akan menunggu kepastian hingga Februari 2025. Jika kuota masih belum terpenuhi, kami akan mengambil nama dari daftar tunggu agar kuota dapat terpenuhi,” tandas Khairil.
Dengan situasi ini, pemerintah terus berupaya memastikan kuota haji tahun ini dapat terpenuhi dan jemaah yang siap berangkat dapat mempersiapkan diri dengan baik. (RH)
